Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Erwin Moeslimin Singajuru menemui Habib Rizieq Syihab yang tengah berada di Mekah, Arab Saudi.
Kabar tentang pertemuan itu mencuat setelah foto Erwin tengah bertemu Habib Rizieq beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp. Tampak Habib Rizieq duduk di tengah, sementara Erwin di sisi kirinya. Terlihat satu orang lagi dalam foto itu.
Kepada pers, Erwin membenarkannya adanya pertemuan tersebut. Dia mengaku saat ini memang sedang menjalankan ibadah di Arab Saudi. “Ya betul. Saya sedang di Mekah ini," ujar Erwin, Senin (23/04).
Erwin tak bicara banyak terkait isi pertemuannya dengan Rizieq. Namun ia menjelaskan, pertemuan tersebut berlangsung di kediaman imam besar FPI itu di Mekah.
“Silaturahim, tadi malam, di kediamannya, di Mekah. Bicara kemaslahatan umat," terang Anggota Komisi VIII DPR itu.
Sayangnya, Erwin enggan mengungkapkan lebih jauh isi pertemuan itu. Ia menyebut, akan ada pembicaraan lebih lanjut. "Itu dulu, nanti ada kelanjutannya," tambah Erwin.
Sementara Humas Persaudaraan Alumni (PA) 212, Habib Novel Bamukmin, kepada wartawan, Selasa (24/04), mengatakan, Habib Rizieq menitipkan 5 pesan kepada Erwin. Salah satu pesannya terkait dengan kader di internal PDIP.
“Iya benar dan Habib Rizieq sudah memberikan nasihatnya kepada pengurus PDIP itu dengan 5 poin," ujar Novel.
Novel juga menyebut Habib Rizieq menitip pesan ke Erwin agar PDIP senantiasa mengedepankan kepentingan Islam. “Rizieq meminta agar PDIP benar-benar bersih dari keturunan PKI yang masih mengusung paham komunis begitu juga kader yang berhaluan komunis atau mendukung komunis," ujar Novel.
Novel menyebut, Rizieq juga meminta agar PDIP menjaga asas proporsionalisme dan adil dengan penduduk mayoritas Indonesia yang 90 persen adalah muslim. Begitupun di PDIP sebagai kader dan pimpinannya yang juga 90 persen muslim.
"Ketiga, PDIP harus melepaskan diri dari neoliberalisme dan para misionaris jahat yang sangat intoleran terhadap ajaran Islam," tutur Novel.
Novel menyebut, kepada Erwin, Rizieq menyampaikan agar PDIP harus segera mengevaluasi dan merevisi kebijakan yang anti Islam. "Kelima, PDIP juga harus bisa menjadi partai nasionalis religius sehingga tidak selalu memusuhi agama dan ulama," ujar Novel.
© Copyright 2024, All Rights Reserved