Guna mengantisipasi munculnya teror menjelang Pilkada, aparat kepolisian menggelar razia yang menyasar orang gila yang berkeliaran di sejumlah wilayah. Langkah ini dilakukan menyusul insiden penyerangan terhadap sejumlah tokoh agama yang pelakunya orang gila.
"Melihat yang sudah terjadi di beberapa daerah dimana pelaku teror dalam kondisi tak waras, kita tak ingin kecolongan. Orang gila ini memang bisa dimanfaatkan beberapa pihak atau kelompok untuk menebar teror. Makanya kami meminta 35 Polres yang ada di Jawa Tengah untuk berkordinasi dengan Dinas Sosial setempat menggelar razia cipta kondisi," kata Kapolda Jateng Irjen Polisi Condro Kirono usai membuka Rakernis Jajaran Intelkam Polda Jateng di Semarang, Rabu (21/02) pagi.
Polda Jateng juga meminta jajarannya di tingkat Polres melakukan langkah masif untuk mengamankan Pilkada. Langkah deteksi dini dan penyelesaian masalah terkait risiko "gesekan" atau konflik terkait Pilkada.
“Kami tekankan untuk langkah deteksi dini ke jajaran. Bilamana ada gesekan atau konflik antar pendukung Paslon peserta Pilkada, langsung mediasi selesaikan, utamakan dengan pendekatan kekeluargaan," ujar Condro.
Polda Jawa Timur juga melakukan langkah serupa sejak kemarin. “Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial masing-masing Kabupaten untuk melakukan razia terhadap orang-orang gila yang berkeliaran di jalanan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Selasa.
Polisi juga menggandeng TNI, khususnya Korem dan Kodim, untuk bersama menjaga simbol-simbol dan tokoh-tokoh agama.
“Kita bersama-sama melakukan razia terhadap orang-orang gila di jalan. Dan mengawal semua pesantren dalam rangka pengamanan," terang Barung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved