Perompak Somalia menahan sebuah kapal barang Iran dan 23 orang anak buak kapak (ABK)-nya dalam pembajakan pertama di wilayah perairan Maladewa. Kapal MV Eglantine itu dibajak di lepas pantai pulau Hoarafush di wilayah barat laut Maladewa.
"Peristiwa itu terjadi tujuh mil di dalam Zona Ekonomi Ekslusif kami. Kapal itu terlihat melintas dan kami mengirim kapal-kapal kami ke wilayah itu," kata juru bicara utama Pasukan Pertahanan Nasional Maladewa (MNDF) Kolonel Abdul Raheem Latheef, Senin (27/03).
Abdul Raheem Latheef menyatakan, pihak berwenang Maladewa mengoordinasikan upaya mereka dengan angkatan laut negara tetangga, India. MNDF mengetahui pembajakan itu melalui Sistem Keamanan dan Peringatan Global- sistem komunikasi darurat bagi perkapalan dunia, yang beroperasi di Maladewa, kata juru bicara itu.
Pada November 2011 lalu, Maladewa mengumumkan bekerja sama dengan Sri Lanka dan India dalam strategi menangani perompak Somalia. Maladewa telah menangkap 37 perompak Somalia yang berada di wilayah perairan dekat negara kepulauan itu. Sri Lanka juga telah menangkap sejumlah perompak Somalia.
Selama ini, perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.
Menurut Ecoterra International, organisasi yang mengawasi kegiatan maritim di kawasan itu. Sedikitnya 47 kapal asing dan lebih dari 500 pelaut hingga kini masih ditahan oleh perompak.
© Copyright 2024, All Rights Reserved