Sidang itsbat yang digelar pemerintah bersama sejumlah ormas Islam memutuskan 1 Ramadan jatuh pada Rabu (10/07) besok. Keputusan tersebut diambil didasarkan oleh pantauan hilal di seluruh Indonesia, kajian pakar, dan usulan sejumlah ormas yang hadir dalam sidang isbat yang digelar di Kementerian Agama, Senin malam (08/07).
“Sidang Itsbat telah memutuskan bahwa 1 Ramadhan 1434 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013, berdasarkan laporan bahwa posisi hilal adalah 0,56 derajat, sangat jauh dari 1 bahkan 2 derajat," ujar Menteri Agama Suryadharma Ali yang memimpin sidang itu.
Selain laporan posisi hilal, Menag mengatakan bahwa putusan tersebut diambil berdasarkan kesepakatan antara Kementerian Agama dan 12 ormas yang menghadiri sidang Itsbat.
“Dari 12 pembicara perwakilan ormas Islam, tidak ada satupun yang menolak laporan yang disampaikan bahwa posisi hilal berada pada 0,56 derajat," ujar Menag.
Dengan demikian, lanjut Menag, pemerintah dan ormas Islam menyepakati bahwa terdapat 30 hari pada bulan Syaban 1434 H.
Sidang isbat berlangsung tertib dan khidmat tanpa diwarnai perdebatan keras. Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), anggota Komisi VIII DPR RI, dan perwakilan duta besar dari negara sahabat hadir dalam sidang tersebut. Selain itu, perwakilan belasan ormas Islam juga ikut hadir, yakni Nahdlatul Ulama, Lembaga Persahabatan Ormas Islam, Wahdah Islamiyah, Alwasliah, Al Itihadiyah, Persis, dan lainnya. Tapi, perwakilan dari PP Muhammadiyah tidak hadir.
Menag berharap agar keputusan pemerintah tersebut dapat menjadi pemersatu dari keputusan penetapan awal Ramadhan yang berbeda. “Akan tetapi, apabila kebersamaan masih belum bisa diwujudkan dalam penentuan awal Ramahan, pemerintah tidak akan berputus asa untuk terus melakukan dialog bagi mereka yang masih berbeda," ujar Suryadharma.
© Copyright 2024, All Rights Reserved