Pemerintah pusat dipastikan mengganti semua padi petani yang sawahnya mengalami puso karena bencana alam, khususnya akibat banjir di Kabupaten Parigi Moutong. Setelah didata, berdasarkan persyaratan ada sebanyak 300 hektare sawah yang akan diganti.
“Bencana alam banjir yang terjadi di Kecamatan Parigi Selatan pada 25 Agustus 2012 telah mengakibatkan sekitar 1.000 hektare sawah rusak. Tapi setelah didata dan disesuaikan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan Kementerian Pertanian, hanya sekitar 300 hektare yang memenuhi kriteria untuk mendapat penggantian," kata Kepala Dinas Pertanian Sulteng Abdullah Kawulusan, di Palu, Rabu (12/09).
Abdullah Kawulusan mengatakan, Dinas Pertanian Sulteng telah mengusulkan kepada Kementerian Pertanian dan berharap dalam waktu tidak lama dana kompensasi terhadap padi sawah yang rusak karena benajir bandang di Kabupaten Parigi Mutong dapat direalisasi.
“Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Parigi Moutong cukup mendapat perhatian serius dari Kementerian Pertanian dengan mengirim tim ke lokasi bencana,” kata Kawulusan.
Sebelumnya, sejumlah pejabat dari Kementerian Pertanian langsung meninjau lokasi banjir bandang untuk melihat dan menggumpulkan data akurat mengenai dampak terhadap sektor pertanian.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong menyebutkan selain areal sawah petani yang rusak, terjangan banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (25/08) lalu menyebabkan bendungan irigasi Sungai Olonjongi di Desa Lemusa, Kecamatan Parigi Selatan, jebol diterjang banjir bandang pada Sabtu (25/8). Sehingga saluran irigasi di empat desa di wilayah itu mengalami kerusakan dan perlu segera diperbaiki kembali oleh pemerintah.
Banjir bandang juga memutuskan jembatan permanen kerangka baja yang ada di jalur Trans Sulawesi, tepatnya di antara Desa Boyangtongo dan Dolago. Korban jiwa akibat bencana alam tersebut dua orang. Semuanya adalah warga Desa Gangga, Kecamatan Parigi Selatan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved