Panglima TNI Jenderal Moeldoko menutup kursus Atase Pertahanan (Athan) RI dan penataran Istri Calon Athan RI Angkatan ke-10 tahun anggaran 2014, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (04/12).
Rilis yang diterima politikindonesia.com, Jumat (05/12) menyebutkan, kursus Athan RI Angkatan ke-10 TA 2014 ini, telah berlangsung selama tiga bulan di Pusdik Intelstrat Cilendek Bogor. Para calon Athan RI yang berjumlah 46 orang tersebut, terdiri dari TNI AD 23 orang, TNI AL 12 orang dan TNI AU 11 orang. Mereka nantinya akan ditempatkan di 33 negara.
Dalam amanatnya, Panglima TNI menyampaikan bahwa dalam konteks kepentingan nasional dan komunitas internasional, pada era globalisasi terdapat 4 substansi penting yang harus dibangun oleh Indonesia, yaitu politik, ekonomi, militer dan diplomasi. Secara spesifik, kemampuan diplomasi merupakan salah satu faktor penting dalam penguatan politik, ekonomi dan militer.
Dari pemahaman ini, peran Athan maupun Atase Angkatan menjadi agen informasi dalam pembangunan dan pengembangan TNI yang professional dihadapkan kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi, baik dampak yang menguntungkan dan merugikan.
“Para perwira sebagai perwakilan militer RI, baik Atase Pertahanan maupun Atase Angkatan agar menggunakan intelijensia dan ketajaman analisa dalam mengelaborasi negara akreditasi bagi kepentingan penguatan TNI dan peningkatan pertahanan negara,” ujar Panglima TNI.
Dalam kaitan penugasan, Panglima TNI juga menyiapkan rewards bagi para Calon Atase yang mampu menunjukkan aplikasi tugas dengan hasil outstanding dan pusnishment bagi yang tidak mampu membangun komunikasi sosial dengan lingkungan perwakilan militer dan kedutaan RI sebagai penentu keberhasilan pelaksanaan tugas.
“Untuk itu, kepada seluruh perwira agar terus membangun soliditas dan sinergitas di lingkungan kerja. Apapun kinerja, sikap dan tindakan para perwira merupakan representasi TNI di perwakilan RI dan di negara akreditasi,” tegas Panglima TNI.
Moeldoko berpesan agar menggunakan setiap kesempatan di negara akreditas untuk meningkatkan kapasitas serta kapabilitas individu, dengan tanpa melalaikan tugas pokok gunakan setiap detik waktu untuk membangun networking, yang bermanfaat bagi pelaksanaan tugas saat ini dan masa yang akan datang.
Dia akhir sambutannya, Panglima TNI juga menyinggung peranan dukungan istri dan keluarga dalam keberhasilan tugas para Calon Atase.
“Pada sisi lain, keberhasilan para perwira juga akan sangat ditentukan dukungan istri dan keluarga, yang secara cerdas harus mampu memisahkan kepentingan tugas dengan kepentingan keluarga. Kode etik IKKT harus menjadi pedoman para istri dalam membantu tugas suami, dan dalam membina komunikasi sosial, baik di lingkungan kedutaan maupun di lingkungan organisasi diplomat militer “ ujar Panglima TNI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved