Ketua Mahkamah Partai Golkar, Muladi, menolak menjadi Ketua Musyawarah Nasional (Munas) Golkar yang digagas Presidium Penyelamat Partai pimpinan Agung Laksono. Muladi mengatakan sebagai Ketua Mahkamah Partai dirinya harus netral dan independen.
"Saya minta maaf tidak bersedia (menjadi ketua Munas). Saya apresiatif dengan penunjukannya," kata Muladi kepada pers di Wisma Bakrie, Jakarta, Selasa (25/11) malam.
Agung sendiri membentuk Presidium Penyelamat Partai bersama sejumlah calon ketua umum Golkar lainnya, yakni Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Thohari, Zainuddin Amali, Agus Gumiwang Kartasasmita, Yorrys Raweyai, Agun Gunanjar Sudarsa dan Ibnu Munzir. "Tugas presidium singkat saja yakni mengadakan Munas selambatnya Januari 2015," ujar Agung, kepada pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa sore.
Ia mengatakan, bila kubu Ical tetap gelar Munas pada 30 November mendatang di Bali, maka akan dianggap tidak sah. "Kalau mereka tetap gelar Munas tanggal 30 November di Bali akan dianggap tidak sah," ujar Agung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved