Meskipun Mahkamah Internasional (International Court Justice/ICJ) menetapkan perburuan ikan paus hanya untuk kepentingan penelitian, namun kenyataannya, kini aktivitas itu dilakukan secara komersial. Sejak 2 bulan lalu, sejumlah kapal nelayan berbendera Jepang memulai kembali perburuan ikan paus.
Kini, kapal-kapal penangkap paus Jepang melakukan aktivitasnya di Samudera Pasifik bagi barat. Sebelumnya, kapal-kapal Jepang melakukan perburuan hingga ke Perairan Selatan yang dekat dengan kutub.
Dua musim sebelumnya, Jepang menangkap sekitar 550 ekor ikan paus di wilayah Samudra Pasifik. Sementara hasil tangkapan di Perairan Selatan hanya sekitar 350 ekor. Pelabuhan Ayukawa yang diterjang tsunami tahun 2011, menjadi pangkalan kapal-kapal pemburu ikan paus Jepang.
Pembuat makan sushi, Kenji Takahashi, menyambut gembira dimulainya kembali perburuan ikan paus ini. "Kami memiliki sejarah panjang berburu ikan paus, dan jika hal itu tidak lagi dilakukan kami akan kehilangan segalanya," kata Kenji.
Sebelumnya pada Maret lalu, Mahkamah Internasional memutuskan aktivitas perburuan ikan paus Jepang yang disebut untuk kepentingan ilmiah, tidak lebih dari alasan saja bagi perburuan ikan paus untuk kepentingan komersial.
Kalangan aktivis berharap keputusan Mahkamah Internasional itu akan mengakhiri perburuan ikan paus oleh Jepang. Namun, keputusan mahkamah bersifat multi tafsir apakah mencakup juga larangan di wilayah Samudera Pasifik sebelah barat.
Pemilik toko di Ayukawa, Masayuki Chijimatsu mengaku jengkel dengan kritikan yang dilontarkan negara-negara lain ke Jepang. "Daging ikan paus kami, sama dengan daging sapi Anda. Daging sapi untuk orang Australia, daging ikan paus untuk orang Jepang," kata Masyuki.
Kapal-kapal pemburu dari Pelabuhan Ayukawa telah kembali dengan hasil tangkapan, ikan paus yang berukuran kecil. Ikan tersebut diukur dan ditimbang, kemudian sampelnya diambil untuk penelitian. Kemudian ikan tersebut dibawa ke pasar untuk dijual.
Menteri Pertanian dan Perikanan Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan tujuan utama penangkapan paus adalah untuk membuktikan secara ilmiah bahwa populasi ikan tersebut sangat cukup untuk dikonsumsi.
"Jepang dikelilingi laut dan kami mengambil sumber protein dari hasil-hasil laut. Kami menggunakannya secara berkelanjutan. Itu prinsip kami dan tidak akan pernah berubah," kata Yoshimasa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved