Kementerian Pertahanan menginginkan untuk memiliki satelit militer sendiri. Kebutuhan satelit militer sangat mendesak untuk direalisasikan sebagai upaya untuk mencegah pencurian data yang selama ini sering terjadi.
Menteri Pertahanan Purnomo Yugiantoro mengatakan, pengamanan data Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Mabes TNI, Mabes TNI AD, TNI AL, dan TNI AU sebenarnya sudah dilakukan dengan baik.
Namun, kata Purnomo, selama ini penyimpanan data masih menggunakan jaringan teknologi satelit milik negara tetangga. Alhasil, muncul pemberitaan bahwa terjadi kebocoran informasi di beberapa institusi kementerian.
"Kami harus punya satelit sendiri agar informasi data kita tidak dicuri," kata Purnomo di sela acara Cyber Defence Competition 2014 di Akademi Angkatan Laut, Surabaya, Jumat (09/05).
Menurut Purnomo, Indonesia termasuk negara yang sering diserang para peretas. Kondisi itu memicu peningkatan kerawanan dalam penyimpanan data. Untuk itu, dia mengusulkan agar pemerintah mengupayakan membeli satelit yang digunakan untuk kepentingan pertahanan.
Purnomo mengungkapkan, rapat untuk mewujudkan itu sudah dilakukan dengan di bawah penanganan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Sejauh ini belum diketahui kapan pemerintah akan memprioritaskan pembelian satelit.
"Harganya sekitar Rp10 triliun per satelit. Harga mahal ini yang masih menjadi kendala," kata Purnomo.
Menurut Purnomo, untuk menekan tingginya harga, dia telah mengusulkan agar penggunaan satelit dilakukan secara antardepartemen. Sehingga, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkomifo), Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, Mabes TNI, dan Kemenhan bisa memanfaatkan satelit itu secara bersama-sama.
Purnomo berharap pemerintah selanjutnya dapat mengeksekusi kebijakan pembelian satelit. Sebab sebagus apapun cara sebuah institusi menyimpan dan mengamankan data penting, namun kalau masih menggunakan jaringan tetangga dipastikan rawan disadap.
"Kalau sudah begitu, jangan melihat harganya. Tetapi, manfaatnya untuk kepentingan nasional kalau kita punya satelit sendiri," kata Purnomo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved