Investigasi terhadap pemabuk yang membajak Pesawat Virgin Australia, Matt Christopher, telah selesai. Matt menyatakan keinginannya untuk pulang kampung, kembali ke Australia. Matt mengaku tidak sengaja dan dia melakukan aksi onar di dalam penerbangan karena panik.
"Saya tidak sengaja dan saya panik. Selama di Indonesia saya sudah diperlakukan dengan baik dan dengan kesadaran diri saya memilih untuk kembali ke Autralia," kata Matt dengan bahasa inggris sambil membaca secarik kertas yang dipegangnya di lobi ruang Ditreskrimsus Polda Bali, Minggu (27/04). Matt mengemukakan keinginannnya tersebut setelah 7 jam lebih proses investigasi.
Kepala Sub Direktorat PPNS dan Personel Keamanan Penerbangan Perhubungan Udara, Rudi Ricardo, menjelaskan, saat insiden Jumat (25/04) lalu itu Matt mengaku panik kemudian melakukan perbuatan onar. Matt juga enggan menanggapi lebih jauh aksi mabuk yang dilakukannya di atas ketinggian lebih dari 20.000 kaki.
Menurut Rudi Ricardo, keputusan Matt yang memilih pulang ke Australia sudah dikoordinasikan dengan pihak Kepolisian Australia. Untuk jadwal kepulangan Matt, saat ini pihaknya hanya tinggal menunggu prosedur dari pihak maskapai. Investigasi terhadap Matt sudah tuntas dan hasil investigasinya akan dikirim ke Australia. "Investigasi selesai, semua pihak yang terlibat dalam penerbangan Virgin Air," ujar Rudi.
Mengacu pada kesepakatan Tokyo Convention 1963, kata Rudi, bentuk pertanggungjawaban atas perilaku onar Matt dilakukan dengan memberikan pernyataan dan klarifikasi kepada Pemerintah Australia. "Kami sudah berkoordinasi dengan Police Australia. Nanti dia akan berikan keterangan sama seperti yang tadi diungkapkan disini," kata Rudi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved