Mantan Wapres RI Jusuf Kalla melakukan kunjungan lawatan persahabatan ke Malaysia. Kunjungan pertama dilakukan ke Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di rumah kediaman PM di kompleks Putrajaya di pinggiran Kuala Lumpur, Selasa (07/05). Kemudian pada malam harinya, Kalla menemui Prof DR Anwar Ibrahim secara terpisah di Kuala Lumpur.
Tujuan Kalla dalam kunjungan ke Malaysia kali ini dalam kapasitas pribadi yakni menjalankan misi rekonsiliasi dua kubu dengan pendekatan sebagai seorang sahabat. Najib dan Anwar menjuluki Kalla, seorang sahabat.
"Ya, Pak Kalla memang sahabat dekat saya sejak mahasiswa," kata Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Rabu (08/05).
Anwar (65) dan Kalla (70) bersahabat sejak mahasiswa. Kemudian Najib (59) dan Kalla memiliki akar etnis yang sama, yakni berasal dari Bugis. Kalla besar di Sulawesi Selatan dan Najib adalah generasi ke-13 Bugis di Malaysia. "Kami sama-sama Bugis tetapi saya tidak bisa berbicara bahasa Bugis," kata Najib.
Kalla mengatakan, hubungan Najib-Anwar-Kalla sudah terjalin lama dan hubungan segitiga ini langgeng. Kalla mengatakan, Najib percaya kepada dirinya (Kalla). Kemudian Anwar, tak pernah melupakan kenangan dekade 2.000-an lalu saat Anwar diterima Kalla dalam posisi sebagai Wapres RI.
“Hubungan atas dasar kepercayaan dan satu lagi hubungan atas dasar kenangan indah, membuat hubungan segitiga ini tetap melekat. Hanya saja antara Najib dan Anwar dipisahkan dinding politik. Karena itu yang terjadi adalah hubungan segitiga. Susah bagi kedua pihak ini secara politik bersekutu,” ujar Kalla.
Najib adalah petahana mewakili koalisi Barisan Nasional. Sebaliknya Anwar Ibrahim adalah oposisi dari koalisi Pakatan Rakyat.
"Sebagai teman, tentunya saya tidak senang melihat dua sahabat saya berseteru. Itu saja dasarnya. Apalagi jika taruhannya stabilitas negara, yang punya efek ke stabilitas kawasan dimana Indonesia berada. Inilah yang membuat saya pribadi mau terlibat, ya setidaknya sebagai penengah di antara dua sahabat," ujar Kalla.
"Sebagai sahabat, ya tentu tidak ada salahnya untuk tetap mencoba menjadi penengah," ujar Kalla.
Karena misinya itu, Kalla rela menunggu hingga Rabu pagi sejak kedatangannya ke Malaysia, Minggu malam, demi merekonsiliasikan dua sahabat ini, betapapun peliknya.
"Saya menerima tawaran rekonsiliasi tapi saya kan mewakili konstituen saya yang telah merasa dikecewakan dengan sistem pemilu," kata Anwar.
Kalla mengaku dirinya sadar akan kondisi seperti itu dan Kalla menyatakan tidak ada menyerah dan masih optimistis dalam menjadi kembatan bagi kedua sahabat demi rekonsiliasi. Saat ini, Kalla sudah kembali ke Jakarta namun menyatakan siap kembali ke Kuala Lumpur bila sewaktu-waktu keadaan memerlukan demikian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved