Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto mengatakan, pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) itu sudah berjalan lama di Departemen Kehutanan. PT Masaro Radiocom, merupakan rekanan Dephut dalam pengadaan SKRT tersebut.

"Pada pengadaan tahun anggaran 2007, PT Masaro melalui Anggoro diduga melakukan pendekatan dan memberikan fee kepada beberapa pejabat Dephut. (Diduga) untuk meloloskan pengajuan anggaran kegiatan revitalisasi SKRT," kata Bambang Widjojanto dalam jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis malam (30/01).

Menurut Bambang, pada tahun 2007 itu Dephut mengajukan usulan rancangan pagu anggaran untuk 69 program gerakan revitalisasi SKRT. Di dalamnya termasuk revitalisasi SKRT dengan nilai sekitar Rp180 miliar yang diajukan ke Komisi IV DPR RI. Untuk memuluskan itu, Anggoro juga diduga menyuap anggota Dewan.

"Diduga atas persetujuan anggaran SKRT itu, tersangka AW juga telah memberikan sejumlah uang kepada anggota Komisi IV," ujar Bambang.

Terkait perkara ini, sudah ada beberapa yang divonis di pengadilan. Mantan Ketua Komisi IV Yusuf Erwin Faishal dihukum 4 tahun 6 bulan dan juga denda Rp250 juta. Kemudian anggota Komisi IV Azwar Chesputra yang divonis 4 tahun penjara dan denda Rp200 juta. Ada juga anggota komisi yang sama Hilman Indra dan Fahri Andi Leluasa juga mendapat vonis serupa.

Selanjutnya, pejabat Dephut Wandoyo Siswanto juga telah divonis di pengadilan dengan hukuman penjara 3 tahun dan denda Rp100 juta. Sementara, Direktur PT Masaro, Putranefo, dipidana penjara 6 tahun dan juga denda Rp200 juta. Kini, KPK akan menuntaskan penyidikan untuk Anggoro sehingga dapat diproses di pengadilan.

“KPK sudah mengeluarkan surat perintah penyidikan atas nama Anggoro sejak 19 Juni 2009. KPK kemudian dua kali memanggil Anggoro untuk menjalani pemeriksaan pada 26 dan 29 Juni,” kata Bambang.

Namun, Anggoro tidak memenuhi panggilan tersebut dan akhirnya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 17 Juli 2009. Setelah sekitar 4 tahun 7 bulan lenyap, Anggoro tertangkap di batas darat Shenzhen, Cina-Hong Kong dan Kamis (30/01) dibawa ke Indonesia.