Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi menolak membeberkan penyebab kecelakaan kereta api di Petarukan, Pemalang dan Solo, Jawa Tengah dalam waktu dekat. Karena menyangkut kredibilitas komite yang dipimpinnya.
Tatang mengungkapkan hal itu saat rapat kerja dengan Komisi V DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (04/10).
Menurutnya, untuk bisa mengungkap penyebab suatu peristiwa kecelakaan dalam semua moda transportasi, sesuai aturan, pihaknya membutuhkan waktu 6-9 bulan.
Namun khusus terkait peristiwa kecelakaan kereta api di kedua wilayah di Jateng itu, ia akan mempercepat waktu investigasi menjadi tiga bulan.
Tatang menambahkan, pihaknya berkomitmen investigasi bisa selesai lebih cepat agar tidak menimbulkan pertanyaan berkepanjangan mengenai kepastian dua kecelakaan tersebut.
"Biasanya total butuh 9 bulan, terdiri dari 6 bulan investigasi, 1 bulan masukan, dan 2 bulan koreksi. Kami percepat 3 bulan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi masyarakat kalau saya bilang investigasi selama 9 bulan," jelasnya.
Menurutnya, tim KNKT akan memeriksa segala aspek, diantaranya adalah hal teknis (technical factor) dan dari sisi manusia (human factor).
"Jangan paksa kami menyatakan ini human factor atau kesalahan masinis. Ini akan berdampak pada kredibilitas KNKT. Mohon maaf," jelas Tatang.
Tatang mengingatkan salah satu filosofi investigasi KNKT adalah tidak boleh menyalahkan siapapun atau pihak manapun, sebelum investigasi usai. Menurutnya ini etika baku di KNKT.
Meski demikian dalam kaitan kecelakaan kereta api di Jateng itu, Tatang jika benar ada indikasi kesalahan pada masinis, maka ke depan setiap masinis juga harus dideteksi kesehatan pendengarannya. Karena berjam-jam ia harus mendengar suara berisik mesin lokomotif.
Karena itu, ia setuju dengan Menteri Perhubungan untuk memperpendek waktu pergantian antarmasinis, untuk mengurangi kemungkinan terganggunya alat pendengaran masinis.
Selain itu, pihaknya juga menekankan pada pemeliharaan sinyal baik di setiap stasiun maupun standar operasi di setiap kereta secara rutin. Di samping itu juga peningkatan sarana dan prasarana di setiap stasiun kereta api.
© Copyright 2024, All Rights Reserved