Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim bantuan pengadaan kapal Inka Mina sukses meningkatkan hasil tangkapan para nelayan. Alhasil, pendapatan mereka pun kini melonjak, dari Rp800 ribu/orang/bulan sebelum mendapat bantuan, menjadi Rp2,48 juta/orang/bulan.
“Bahkan, ada anak buah kapal (ABK) yang memiliki pendapatan hingga Rp20 juta per bulannya. Hasil tangkapannya berupa ikan tuna,” kata Muhammad Zaini, Direktur Kapal dan Alat Penangkapan Ikan (KAPI) Ditjen Perikanan Tangkap KKP, kepada politikindonesia.com, di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (05/12). .
Zaini mengatakan, program Inka Mina ini pada awalnya menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Bahkan dianggap tidak berhasil dan kurang efektif. Namun program yang dimulai pada tahun 2010 ini baru menunjukan hasilnya pada tahun 2012. Sehingga program ini bisa menjadi salah satu solusi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di Indonesia.
"Memang pada awalnya bantuan ini menuai pro dan kontra. Bahkan banyak yang menganggap tidak berhasil karena masalah operasional dan pengadaan kapal di sejumlah daerah. Program ini baru menunjukan hasilnya setelah 2 tahun berjalan. Kami pun sedang menyiapkan berkas untuk dapat melanjutkan program kapal Inka Mina jilid II, yang akan dimulai pada 2015 nanti," ungkapnya.
Dijelaskan, program pengadaan kapal Inka Mina ini berawal dari usul Gubernur Jawa Tengah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar nelayan di Jawa Tengah diberikan bantuan kapal sebanyak 100 unit dengan ukuran di atas 30 gross tonage (GT). Kapal tersebut akan dipergunakan untuk meningkatkan hasil tangkapan para nelayan di Jateng. Presiden pun menindaklanjuti dengan menyediakan bantuan kapal sebanyak 1.000 unit untuk seluruh wilayah perairan Indonesia.
"Pengadaan kapal ini akan berakhir pada tahun 2014. Kapal yang sudah jadi, sebelum serah terima dengan nelayan, kami uji coba dulu. Kami uji coba nangkap ikan. Jadi diserahkan kepada nelayan itu sudah siap dioperasionalkan. Anggaran untuk pembangunan satu kapal sebesar Rp1,5 miliar," paparnya.
Sayangnya, lanjut Zaini, pengadaan proyek 1.000 unit kapal Inka Mina di atas 30 GT yang sudah ditarget selesai pada tahun 2014 tidak akan terlaksana 100 persen. Penyebabnya, adanya penghematan anggaran bagi program restrukturisasi armada perikanan pada 2013 dan 2014. Sehingga pihaknya hanya mampu menyelesaikan 785 unit kapal Inka Mina.
"Karena adanya kendala lelang, jadi target tidak bisa dipenuhi. Seharusnya pada 2013, kapal yang diproduksi sudah 125 unit kapal, tapi yang terealisasi hanya 99 unit kapal. Oleh karena itu, pada 2014 kami menargetkan 215 unit kapal akan dibuat," katanya.
Diungkapkan, karena adanya pengurangan anggaran, pihaknya pun tidak bisa memenuhi target 1.000 unit kapal hingga tahun 2014. Sehingga program ini pada tahun 2014 akan diperketat. Pihaknya mengaku hanya akan memberikan kapal ke daerah yang memang mampu mengotimalkan dari kapal ini.
"Sedangkan, daerah-daerah yang tidak mau memanfaatkan bantuan ini sudah dicoret dari daftar pemberian bantuan. Di antaranya Papua, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved