Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan, partainya menyetujui adanya bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Bantuan itu bersifat sementara dan berlangsung 4 hingga 6 bulan.
Hal itu disampaikan politisi yang akrab disapa Ical itu kepada pers, sebelum bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Rabu (08/05).
Ical datang ke kantor Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.30 WIB. Mengenakan batik kuning, mantan Menko Kesra itu datang sendiri. “Kita ingin membicarakan masalah tentang subsidi BBM dan saya diundang sebagai Ketua Umum Partai Golkar," ujar Ical.
Calon Presiden dari Golkar itu menilai, selama ini, subsidi BBM tidak tepat sasaran. Sebab, hanya 20 persen dari subsidi BBM yang dinikmati oleh rakyat kecil. “Subsidi BBM harus diarahkan ke subsidi langsung ke masyarakat miskin. Sedangkan yang kaya dan menengah tidak layak mendapatkan subsidi apapun subsidinya, termasuk subsidi BBM. Tentu ada akibatnya, akibatnya harga BBM untuk orang menengah dan orang kaya harus naik," ujar dia.
Ical menyatakan, dirinya setuju dengan kompensasi kenaikan harga BBM berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). "Jadi kompensasinya harus ada, harus ada kompensasi jangka pendek, misalnya 4-6 bulan, sampai dirasa keseimbangan antara dan pendapatan, selesai," paparnya.
Ical mengatakan, model BLSM tersebut akan didiskusikan lebih lanjut. “Saya katakan bahwa harus ada kompensasi jangka pendek. Apakah BLSM tambahan beras miskin, nanti kita diskusikan kembali, tapi saya tidak menolak. Jadi harus ada BLSM," ujar Ical.
Meski demikian, Ical meminta pemerintah tetap memikirkan kompensasi jangka panjang dari penghapusan subsidi BBM. "Sedangkan kompensasi jangka panjang, yang baru terasa 2 sampai 5 tahun mendatang, harus ada bagi masyarakat miskin," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved