Kementerian Hukum dan HAM akan berkoordinasi dengan jajaran terkait untuk menelusuri keberadaan Ridwan Hakim di luar negeri. Ridwan, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, diketahui terbang ke Turki sehari sebelum pencegahan ke luar negeri terhadapnya diberlakukan.
“Langkah-langkah mendeteksi dilakukan. Kita akan berkordinasi dengan semua jaringan untuk mengetahui yang bersangkutan saat ini ada di mana," terang Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana kepada pers di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (15/02).
Denny enggan membeberkan lebih detail langkah-langkah yang akan dilakukan pihaknya untuk mengetahui keberadaan Ridwan. Termasuk antisipasi bila yang bersangkutan telah berpindah ke negara lain. “Kalau diungkapkan kepada publik, nanti akan susah. Harap dimaklumi, itu dari sisi penegakan hukumnya,” ujar dia.
Untuk memulangkan Ridwan, pihak Imigrasi dapat menggunakan teknik yang sama seperti pemulangan Gayus Tambunan dan Nazaruddin. “Kita kan punya pengalaman seperti Nazarrudin dan Gayus. Ada berbagai macam teknis,” ujar Denny.
Disamping itu, Kemenkumham juga akan bekerjsaama dengan pihak kedutaan besar dan interpol untuk memulangkan Ridwan. “Kita bisa bekerjasama dengan kedutaan besar atau interpol. KPK pasti juga sudah punya jaringan dan itu ada mekanismenya lah,” ujar Denny.
Ridwan diketahui berangkat menggunakan Turkish Airline pada Kamis 7 Februari 2013 pada pukul 18.49 WIB melalui Bandara Soekarno-Hatta, sehari sebelum KPK mengajukan cegah. Ridwan merupakan putra keempat dari Ketua Majelis Syuro PKS dan sedianya hari ini akan diperiksa oleh KPK sebagai saksi kasus dugaan suap impor daging yang telah menjadikan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan menjadi salah seorang tersangka.
© Copyright 2024, All Rights Reserved