Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu, Jawa Barat mulai melakukan penyidikan kasus hilangnya ratusan ton beras dari gudang Krangkeng II milik Bulog Sub Divre Indramayu.
Rachman Zaenal, Kasi Intel Kejari Kabupaten Indramayu, Senin (25/10) mengatakan, karena telah dianggap lengkap, maka kasus tersebut saat ini sudah masuk tahap penyidikan. “Ini berarti kasus naik dari penyelidikan ke penyidikan,”ujarnya. Rachman menambahkan, kasus ini sudah dilimpahkan ke Seksi Pidana Khusus (Pidsus).
Rusli Putra Aji, Kepala Seksi Pidsus Kejari Indramayu, membenarkan jika kasus tersebut telah memasuki tahap penyidikan. "Kasus ini sudah dilaporkan ke kejaksaan tinggi, jadi tidak bisa main-main," ujarnya.
Rusli menambahkan, pihaknya akan segera memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Saksi tersebut diantaranya berasal dari mitra kerja Bulog maupun staf Bulog Sub Divre Indramayu serta pimpinannya. Namun demikian, pihaknya belum dapat menjelaskan berapa jumlah saksi yang akan dipanggil tersebut.
Menurutnya, pemanggilan saksi sudah dilakukan mulai hari ini. Sedangkan pemeriksaan rencananya dilakukan Kamis mendatang (28/10).
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 230,8 ton beras atau senilai Rp1,3 miliar yang disimpan di gudang Krangkeng II Bulog Sub Divre Indramayu hilang. Beras tersebut merupakan stok 2009 lalu.
Ada pun modus yang yang digunakan antara lain dengan menerapkan sistem gua. Beras yang dikemas dalam karung ditumpuk rapi mengelilingi bagian dalam gudang. Jika dilihat dari luar, isi gudang terlihat penuh tumpukan beras, namun ternyata bagian tengahnya kosong.
Modus lainnya yakni karung beras diambil sebagian isinya menggunakan alat. Akibatnya beras yang seharusnya berukuran 15 kg satu karung hanya berisi 13-14 kg.
© Copyright 2024, All Rights Reserved