Polri masih melakukan uji laboratorium terhadap darah dan urin dari Matt Christoper, penumpang pesawat Virgin Asutralia yang mabuk dan bersikap reaktif serta menyebabkan pilot menghidupkan sinyal pembajakan. Dalam mengusut kasus ini, Polri bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan polisi Australia.
"Tadi ada kerjasama dengan KNKT, juga kerjasama dengan kepolisian Australia untuk memastikan yang bersangkutan melakukan pelanggaran, apakah mengonsumsi obat-obatan dan sebagainya," terang Kapolri Jenderal Sutarman kepada pers, di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (25/04).
Kapolri menjelaskan, sejak mendapat informasi, pihaknya sudah melakukan prosedur dengan menurunkan personel ke lokasi. Namun setelah diperiksa para kru pesawat dan penumpang, ternyata peristiwa itu bukanlah pembajakan pesawat.
"Dia mungkin terpengaruh obat atau alkohol. Masih dperiksa di kepolisian. Kita cek laboratorium darah dan urine untuk memastikan dia terpengaruh oleh apa. Sehingga yang tadi disebutkan pembajakan itu tidak ada. Mungkin dia terpengaruh oleh obat tadi," tuturnya.
Polisi, sambung Sutarman, saat ini masih mengkaji dasar aturan untuk melakukan proses hukum terhadap pelaku. "Minimal pakai UU keselamatann penerbangan, mungkin ada peraturan lain," katanya.
Sutarman menambahkan saat ini Matt masih menjalankan pemeriksaan intensif di Mapolda Bali. "Tadi diperiksa di Bandara Ngurah Rai, sekarang diperiksa di Polda Bali," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved