Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsekal Madya (Marsdya) TNI Boy Syahril Qamar, membuka Latihan Markas Komando Armada Barat (Latma Koarmabar) tahun 2013, bertempat di Aula Yos Sudarso Mako Koarmabar, Jakarta Pusat, Selasa (27/08). Latma Koarmabar ditandai dengan penyematan kepada perwakilan peserta latihan oleh Kasum TNI.
Latihan Posko dilaksanakan di Mako Koarmabar mulai tanggal 27 sampai dengan 29 Agustus 2013, dengan melibatkan 1.400 personel. Terdiri dari 360 personel sebagai penyelenggara dan 1.040 personel (910 personel TNI AL dan 130 personel TNI AU).
Sedangkan Latihan Lapangan akan dilaksanakan mulai tanggal 31 Agustus sampai dengan 5 September 2013 di perairan Laut Jawa dan Laut Natuna.
Adapun Alutsista yang akan dilibatkan dalam latihan tersebut : TNI AL melibatkan 1 Sigma Kelas DPN, 5 PK Kelas PTM, 1 FPB Kelas BKD dan 1 Condor Kelas KLB, sedangkan dari TNI AU melibatkan 2 Hawk 100/200 dan 1 Boeing 737 Intai Strategis.
Kasum TNI dalam sambutannya mengatakan, bahwa tujuan latihan adalah untuk menyusun dan menguji rencana operasi Koarmabar selaku Kotamaops TNI, berdasarkan rencana tindakan menghadapi kontinjensi yang mungkin terjadi di wilayah tanggungjawabnya dengan sasaran umum tersusun dan terujinya dokumen strategis berupa rencana operasi Koarmabar selaku Kotamaops TNI yang merupakan bagian dari rencana Yudha TNI.
Latihan yang akan dilaksanakan ini merupakan suatu kegiatan penting dan memiliki bobot sangat strategis, serta merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan secara terus menerus di masa damai guna meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dan peran TNI AL dalam mengemban tugas pokok yang selalu dihadapkan kepada berbagai kemungkinan kontinjensi yang dapat timbul sewaktu-waktu di wilayah laut yurisdiksi nasional. Melalui latihan ini diharapkan dapat mewujudkan kesiapsiagaan operasional Armabar dalam menghadapi setiap ancaman yang mungkin timbul.
Lebih lanjut dikatakan bahwa kebijakan yang diambil saat ini adalah bentuk kepedulian pimpinan TNI agar dapat terwujudnya prajurit TNI AL yang profesional. Pimpinan TNI menyadari bahwa untuk mewujudkan prajurit yang profesional banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu diantaranya faktor kondisi Alutsista. “Keterbatasan yang ada hendaknya jangan dijadikan alasan untuk tidak berbuat sesuatu, untuk itu berlatihlah dengan semangat tinggi sehingga akan dapat mewujudkan Prajurit TNI yang profesional dan handal,” ujarnya.
“Setiap penyelenggaraan Latma mempunyai arti yang sangat strategis bagi jajaran TNI AL dalam mengemban tugas karena semakin banyak melaksanakan latihan, diharapkan satuan operasional dapat terpelihara dan dapat ditingkatkan kemampuannya baik teknis, taktis maupun kecepatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan”, kata Boy.
© Copyright 2024, All Rights Reserved