Masyarakat tidak perlu terlalu khawatir pada ancaman yang ditimbulkan oleh mantan kombatan pengikut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kembali ke Indonesia. Mereka bukanlah ancaman yang signifikan. Pengaruh kombatan ISIS dinilai saat ini masih bisa dicegah.
Setidaknya demikian dikemukakan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko kepada pers, di Istana Negara, Rabu (13/05). "Kami harus bisa melihat dulu, tingkat keterpengaruhan mereka di masyarakat. Kan masih bisa dihitung keterpengaruhannya bagaimana di masyarakat," ujar Moeldoko.
Moeldoko meminta semua pihak jangan buru-buru memberikan stigma terhadap eks-pejuang ISIS yang kembali ke Indonesia. Sebab bisa jadi mereka yang pernah bertarung dengan kelompok ISIS itu justru bertobat dan mencegah adanya rekrutmen baru terhadap WNI yang ingin bergabung dengan kelompok itu.
"Jangan langsung dihakimi seperti itu. Justru yang menjadi bahaya adalah ketika ada penghakiman seperti itu," ujar Moeldoko.
Menurut Moeldoko, pihaknya akan mendata siapa saja kombatan ISIS yang datang ke Indonesia sebagai antisipasi pencegahan. "Saya pikir ada langkah yang berkaitan dengan penahanan admimistrasi, pemberian izin dan seterusnya. Langkah sosialisasi yg dilakukan oleh Polri, TNI dan stakeholder yang lain," ujar Moeldoko.
Sementara, pendapat berbeda dilontarkan Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Rudy Sufahriady. Rudy mengatakan, banyak ancaman ketika para kombatan itu balik ke Indonesia. Sebab saat ini ada ratusan warga Indonesia telah bergabung dengan ISIS di Suriah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved