Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) siap menggelontorkan dana sebesar Rp13 miliar untuk membiayai rencana pembersihan sampah di Sungai Citarum. Dalam kegiatan ini akan dikerahkan anggota TNI dan Polri.
“Salah satunya di sepanjang aliran sungai itu akan ada patroli tiap hari. Jadi ada pembersihan sampah di sungai, juga ada penyadaran masyarakat khususnya pada yang terduga kuat membuang sampah ke sungai, baik Sungai Citarum induk dan anak-anak sungainya,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) di Bandung, Senin (23/05).
Aher mengatakan, dana yang digunakan itu berasal dari dana pos tidak terduga yang biasanya digunakan untuk penanganan bencana alam.
“Sudah ada izin dari Kementerian Dalam Negeri untuk menggunakan anggaran tidak terduga, itulah yang akan digunakan melakukan operasi Citarum bersama TNI dan Polri,” kata Aher.
Menurut Aher, dana sebesar Rp13 miliar itu masih hitungan sementara dan tidak tertutup kemungkinan akan ditambah mengikuti kebutuhan di lapangan.
Operasi bersama TNI untuk pembersihan sampah di Sungai Citarum itu akan digelar mulai 2 Juni hingga akhir Desember tahun ini. Operasi itu akan dimulai dalam dalam pekan pertama di awal Juni dengan kerja bakti seminggu penuh untuk membersihkan Sungai Citarum.
“Selanjutnya kerja bakti itu akan dilakukan tiap Sabtu,” ujar Aher.
Lewat kerja bakti tiap hari selama seminggu penuh itu, pemerintah provinsi menargetkan Sungai Citarum sudah bersih dari sampah. Baru selepas itu akan digelar patroli setiap hari oleh anggota TNI.
“Kami akan minta TNI untuk menugaskan polisi militernya yang akan bergerak patroli di sepanjang Sungai Citarum dan anak-anak sungainya,” kata Aher.
Aher mengatakan, prioritas pembersihan sampah itu ditujukan pada ruas 77 kilometer pertama Sungai Citarum, dari hulu sampai batas Waduk Saguling, selain anak-anak sungai yang diduga menjadi sumber utama pemasok sampah ke sungai itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved