Berdasarkan data Badan Energi Internasional (IEA) impor batu bara global melonjak sebesar 2,4% menjadi 1,5 miliar ton pada 2024.
Rinciannya yakni impor batu bara termal meningkat sebesar 1,8% menjadi 1,2 miliar ton, sementara impor batu bara kokas melonjak 4,5% menjadi 368 juta ton.
"Salah satu penyebab peningkatan impor global karena turunnya harga secara bertahap ke level normal," sebut Global Energy Prize dikutip Selasa (14/1/2025).
Diprediksi pasar global pulih sepenuhnya dari guncangan pasokan pada periode 2021-2022 yang dipicu embargo Uni Eropa (UE) terhadap Rusia serta pembatasan impor batu bara Australia ke China.
China diketahui pada Tahun 2024 lalu telah meningkatkan impor batu bara termalnya sebesar 10,4% menjadi 408 juta ton dan batu bara kokas sebesar 7% menjadi 119 juta ton.
India juga meningkatkan total impor batu bara kokas dan termal sebesar 1,1% menjadi 250 juta ton.
Sedangkan Vietnam, meskipun memiliki rencana ambisius untuk mengembangkan sumber energi terbarukan, namun negara itu juga tercatat masih mengimpor batu bara. Yakni, dengan meningkatkan pembelian batu bara termal sebesar 18% pada 2024 untuk mengimbangi pengurangan pembangkit listrik tenaga air.
"Perdagangan batu bara global akan terus tumbuh beberapa tahun ke depan sebelum mencapai titik puncak pada 2027," sebut IEA.
Kondisi tersebut terjadi karena peningkatan produksi batu bara domestik China dan pengenalan teknolog irendah karbon di sektor pembangkit listrik dan metalurgi. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved