Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama 10 orang tenaga honorer K2 Kabupaten Bliter mendatangi Kantor Bareksrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa pagi (18/03). Mereka melaporkan kecurangan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kategori 2.
"Kami bersama tenaga honorer membawa bukti kecurangan tersebut. Didata yang kami bawa, ada 1.228 peserta CPNS yang lolos, tapi dia bermasalah," kata Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri di Mabes Polri.
Menurut Febri, data-data tersebut berasal dari beberapa kabupaten seperti Sumedang, Garut, Buton Utara, Toba Samosir, Blitar dan Tangerang. "Sebenarnya ada banyak lagi," ujar Febri.
Ribuan honorer K2 siluman diduga lulus dalam proses rekrutmen CPNS 2013 diseluruh Indonesia. Tenaga honorer ini lulus seleksi CPNS melalui proses curang yang melibatkan pejabat terkait dalam rekrutmen CPNS.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pos pengaduan Konsorsium LSM Pemantau Seleksi CPNS (KLPC) atas rekrutmen CPNS 2013 ditemukan bukti-bukti bahwa tenaga honorer yang lulus tidak memenuhi kriteria PP 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Honorer Menjadi CPNS.
Febri menyebut contoh peserta CPNS 2013 Honorer K2 di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tangerang. Di Kabupaten Blitar, dari 518 peserta honorer K2 yang lulus ternyata lebih dari 54% merupakan Honorer K2 siluman.Begitu pula dengan kabupaten Tangerang ditemukan puluhan honorer K2 siluman. Kasus yang sama juga terjadi diKabupaten/Kota lainnya di seluruh Indonesia.
Lolosnya Honorer K2 siluman diduga melibatkan pejabat tinggi di tingkat daerah. Keterlibatan ini terlihat dari perbandingan database honorer K2 hasil validasi tahun 2005, 2010, dan 2012. Pejabat tersebut diduga menandatangani SK penetapan honorer tanpa mencermati lebih dalam apakah memang daftar nama tersebut memang masuk kriteria yang diatur dalam PP 48 tahun 2005.
“Berdasarkan hasil investigas KLPC, peserta ini diduga juga memberikan sejumlah uang pada pejabat tersebut,” kata Febri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved