Hari ini, Kamis (22/02), penyidik senior Komisi Pembeantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan rencananya tiba di Indonesia. Novel akhirnya kembali ke Tanah Air setelah lebih dari 10 bulan menjalani pengobatan di Singapura akibat disiram air orang keras oleh orang tak dikenal.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, pimpinan KPK akan turut menjemput kedatangan Novel. Bahkan tidak hanya pimpinan, kedatangan Kasatgas perkara e-KTP itu juga akan disambut seluruh pegawai di kantor KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Penyambutan itu dilakukan lantaran Novel bagian tidak terpisahkan dari lembaga antikorupsi dan semangatnya yang kuat memberantas rasuah di Indonesia.
"Direncanakan pimpinan KPK akan menjemput Novel ke bandara dan para pegawai akan menunggu kedatangan Novel," kata Febri di Jakarta Rabu (21/02).
Novel kembali ke Indonesia setelah sebelumnya sudah diperiksa tim dokter. Pemeriksaan terutama dilakukan terhadap jahitan mata kiri Novel untuk memastikan bisa menjalani rawat jalan.
"Menurut dokter kondisinya baik. Proses rawat jalan masih bisa dilakukan di Jakarta dan rencana kepulangan sedang diurus oleh tim KPK saat ini," kata Febri.
Meski kembali ke Indonesia, Novel belum dapat bekerja seperti biasa. Novel masih membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk menunggu operasi tahap kedua.
Febri menjelaskan, mata kanan sudah dapat melihat tetapi tentu saja masih membutuhkan bantuan. Mata kiri tak bisa melihat karena masih menunggu operasi lanjutan meski perkembangan yang cukup bagus yang disampaikan oleh dokter. Selaput tipis pada mata kiri sudah tumbuh secara merata apalagi setelah operasi tambahan kemarin ketika selaput tipis itu digeser dari pinggir mata ke bagian tengah.
Meskipun belum akan dapat bekerja secara maksimal, Febri mengatakan, kehadiran Ketua Wadah Pegawai KPK itu diharapkan dapat memompa semangat KPK dan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Novel juga ingin menyampaikan kepada seluruh teman-teman yang ada pada garis pemberantasan korupsi bahwa kita tidak boleh berhenti atau melambat dalam pemberantasan korupsi meskipun ada serangan seperti itu. Jadi semoga kita harap doa, semoga besok perjalanan baik dan kemudian bisa sampai ke KPK," kata Febri.
Sebelumnya, Novel mendapat teror berupa disiram air keras pada 11 April 2017 lalu. Sayangnya hingga kini, pelaku penyiram air keras belum juga berhasil ditangkap polisi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved