Hari ini, Senin (20/04), Komisi XI DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI). Ada 3 kandidat yang bakal menjalaninya.
Ketiga kandidat berasal dari internal BI yakni, Dodi Budi Waluyo, Direktur Eksekutif Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola; Erwin Rijanto, Direktur Eksekutif Surveillance Departemen Sistem Keuangan; dan Hendy Sulistiowati, Direktur Eksekutif Departemen Statistik.
Namun, kalangan DPR menilai belum melihat sosok unggulan. Sejumlah anggota komisi yang membidangi masalah keuangan ini menilai calon yang berhasil tampil baik di fit and proper test akan jadi pemenangnya. Sosk yang terpilih akan menggantikan posisi Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah yang masa jabatan akan berakhir pada 1 Juni 2015.
"Kami baru membaca visi-misi dan curriculume vitae (CV) ketiganya. Jadi masih butuh pendalaman untuk bisa menilai kandidat mana yang paling layak menjabat Deputi Gubernur BI," kata Ketua Komisi XI Fadel Muhammad, Minggu (19/04).
Namun, mengacu dengan data di atas kertas itu, Fadel meyakini, pemilihan ketiga kandidat akan seru. Alasannya, ketiga kandidat memiliki rekam jejak di BI yang seimbang. "Mereka semua layak (sebagai Deputi Gubernur BI). Namun, harus dilihat lebih cermat dan teliti untuk menentukan siapa yang paling pantas," kata Fadel.
Sementara, Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Golkar Misbhakun mengatakan, dirinya belum melihat dukungan dari fraksi tertentu untuk memilih salah satu kandidat. Semua anggota fraksi belum memihak pada salah satu kandidat.
"Bagi saya, semuanya layak, tapi poin penting yang harus dipenuhi, calon Deputi Gubernur harus bebas dari intervensi pemerintah," ujar Misbhakun.
Sebab, kata Misbakhun, tantangan BI kedepan adalah bagaimana membangun lembaga otoritas moneter lebih kredibel, sehingga dapat dipercaya oleh pasar. BI juga bisa menjalankan peran otoritas moneter yang baik, terutama pengendalian nilai tukar rupiah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved