Harga komoditas aluminium global melambung. Kenaikan dipicu sentimen usaha rekonstruksi China yang kan mendorong peningkatan harga komoditas ini. Penyebab lainnya yakni, gempa yang melanda Provinsi Sichuan, China.
Harga aluminum menyentuh angka US$2.030 per metrik ton, naik 3,36 persen dibanding hari sebelumnya di US$1.964 per metrik ton. Kinerja hari ini sekaligus mencatat kenaikan tertinggi sejak Desember 2014.
"Kondisi tersebut menjadi sentimen, karena bila ada rekonstruksi dampak bencana, maka sektor pembangunan akan menyerap aluminium cukup besar," kata analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto, Rabu (09/08).
Gempa yang menelan sembilan korban jiwa dan 164 korban luka ini mengangkat sejumlah harga komoditas logam. Tak hanya itu, pembatasan pemerintahan China akan produksi komoditas dengan polutan besar ini memberikan sentimen positif harga aluminium.
Isu dampak lingkungan yang kian menghancurkan alam China menyorot perhatian pemerintah dan mendorong kebijakan pengetatan produksi komoditas. Imbasnya, sentra produksi aluminium ilegal di area Shandong, China terpaksa dipangkas dan produksi hingga akhir Juli turun menjadi 3,21 juta ton. "Saat ini kondisi tersebut menjadi faktor positif kepada aluminium China," pungkas Andri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved