Gempa Magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Batu Putih, Berau, Kalimantan Timur, pada Minggu malam (15/9/2024), pukul 20.08 WIB. Hingga Senin (16/9/2024) sudah 18 kali gempa susulan.
Laporan BMKG menyebutkan, gempa Berau ini terletak pada koordinat 1,30° LU ; 118,46° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 147 km Tenggara Berau, Kalimantan Timur pada kedalaman 11 km.
Kepala Bidang Mitigasi, Gempa dan Tsunami (BMKG) Daryono mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Berau yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal diduga akibat aktivitas sesar Mangkalihat.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono melalui keterangan tertulis yang diterima Senin, (16/9/2024).
Gempa berdampak dan dirasakan di daerah Berau, Tanjung Redep, Teluk Bayur , Tanjung Selor, Tarakan, Bulungan dengan skala intensitas III-IV MMI.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
Menurut Daryono, gempa didahului dengan gempa pembuka M4,1. Hingga Senin (16/9/2024), pukul 07.00 WIB, tercatat sebanyak 18 kali gempa susulan. 10 kali terasa guncangan kuat.
"Terjadi 10 kali guncangan-guncangan kuat yang berulang (gempa susulan). Semoga kondisi tektonik segera stabil dan aman kembali," kata Daryono.
Gempa Berau dan Mangkalihat Kaltim yang terjadi tadi malam, kata Daryono, mengingatkan pada peristiwa gempa besar yang terjadi di wilayah tersebut pada tahun 1921.
Pada 14 Mei 1921 terjadi gempa kuat di Kalimantan Timur mencapai skala intensitas maksimum VII MMI (kerusakan berat).
Gempa ini menyebabkan kerusakan di wilayah Sangkulirang dengan kerusakan paling parah terjadi di Pulau Rending (Teluk Sangkulirang). Di Pulau ini banyak rumah rusak di Kaliorang dan Sekurau.
Dampak gempa menyebabkan lubang bor menyemburkan air, terjadi rekahan-rekahan tanah sepanjang 10 m, lebar 20 cm, dengan kedalaman 2 m dan menyemburkan air bercampur pasir dan tanah liat (terjadi likuifaksi). Wilayah yang diguncang gempa ini mencapai radius 250 km.
"Gempa dipicu Sesar Sangkulirang (Sangkulirang Fault Zone) ini memicu tsunami menimbulkan kerusakan parah di Sekurau. Menurut saksi mata, tsunami menggenangi jalan hingga setinggi 1 meter," ungkap Daryono. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved