Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri pada Sabtu (20/09), berhasil menangkap 5 terduga teroris yang diduga kuat sebagai pelaku penembakan terhadap 3 anggota polisi di Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa bulan terakhir. Keenam orang ini memang telah menjadi target polisi dan masuk dalam daftar DPO teroris Poso.
Kepada pers, Kapolda NTB Brigjen Pol Sriyono menyatakan, kelima orang tersebut ditangkap di Bima. "Mereka adalah DPO Poso jaringan Santoso," ujar Sriyono.
Saat ini tim Densus 88 bersama anggota Polda NTB masih melakukan pemeriksaan keenam orang tersebut. Polisi masih mendalami keterlibatan ke-6 terduga teroris tersebut terkait dengan sejumlah aksi teror di Bima. "Masih kami dalami, apakah terkait dengan kasus penembakan atau tidak," kata Sriyono.
Informasi yang dihimpun, penangkapan terduga teroris dilakukan di lokasi terpisah. Sebanyak 4 orang ditangkap di Kecamatan Soromandi, diantaranya GW dan CL di Desa punti, JW di Desa Kananta dan SH di Dusun Sarita Desa Punti. Sedangkan, ND ditangkap Dompu.
Pada 16 Agustus lalu, Kapolsek Ambalawi, Iptu Abdul Salam bin Ismail, tewas ditembak orang tidak dikenal saat mengendarai motor ke kantornya.
Pada 2 Juni lalu Bripka Muhamad Yamin, Kanit Intelkam Polres Bima, tewas ditembak di dekat rumahnya di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima sekitar pukul 22.10 WITA. Korban saat itu berpakaian preman dan diperkirakan pelaku adalah orang yang mengatahui korban adalah anggota polisi.
Pada 28 Maret lalu juga terjadi penembakan misterius yang menimpa Kasat Narkoba Polres Bima NTB Ipda Hanafi yang ditembak sekitar pukul 10.55 WITA. Pelaku menguntit korban saat berkendara dan melepaskan 2 kali tembakan yang mengenai rahang kiri tembus ke kanan dan perut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved