Mahasiswa Banten berdemo dengan menutup pintu tol. Ketika berunjuk rasa Rabu (20/10), mereka memblokir pintu tol Serang Timur. Aksi mereka diserta pembakaran ban bekas di tengah jalan dan replika keranda jenazah berisi foto Presiden SBY-Wapres Boediono. Akibatnya, lalu lintas di pintu tol Serang Timur macet total.
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Banten itu, juga berunjuk rasa di jalan-jalan depan kampus. Di antaranya, di Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Dalam orasi demo memperingati setahun pemerintahan SBY-Boediono itu, para pengunjuk rasa mendesak SBY lengser, karena dianggap tak mampu menuntaskan berbagai persoalan bangsa. Yaitu, kasus Bank Century, mafia pajak dan tak berjalannya reformasi birokrasi. Semua itu yang membuat SBY-Boediono gagal di mata mahasiswa.
Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Banten, Mukhtar Anam Efendi, mengatakan, setahun pemerintahan SBY-Boediono angka kemiskinan dan angka pengangguran meningkat. Parahnya karena itu, kata dia, justru bersumber dari kebijakan SBY. KAMMI menganggap SBY-Boediono paling bertanggung jawab atas keterpurukan bangsa saat ini.
KAMMI menuding, selama ini SBY-Boediono hanya disibukkan dengan persoalan pencitraannya, tanpa memikirkan kesejahteraan rakyat. Menurut Anam, rakyat hanya jadi korban akibat kebijakan yang sarat kepentingan kaum elit dan tak berorientasi pada rakyat.
Dalam penilaian Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Banten, Sukarta, selama setahun pemerintahan SBY-Boediono, tak menunjukkan perubahan ke arah lebih baik. Ia menuding pemberantasan korupsi semakin tak jelas, jumlah pengangguran bertambah.
"Yang parah, martabat bangsa semakin lemah karena kerap dilecehkan dengan negara tetangga” tegasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved