Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan secara langsung kepala kepolisian Rusia untuk memburu pelaku penembakan terhadap tokoh oposisi Boris Nemtsov pada Jumat pekan lalu. Putin juga menawarkan hadiah sebesar 3 juta rouble atau lebih dari Rp622 juta bagi yang bisa memberi informasi tentang pelaku.
Beragam spekulasi muncul pasca kematian Nemstov. Pemerintahan Putin termasuk yang dicurigai berada di balik pembunuhan itu. Selain spekulasi, dalang pembunuhan ini tengah mencoba menggoyang keamanan Rusia yang saat ini tengah bersitegang dengan Barat terkait Ukraina.
Kepolisian menurunkan penyidik-penyidik kawakan untuk memburu pelaku. Salah satunya adalah Igor Krasnov, penyelidik yang mengungkap pelaku pembunuhan oleh para kelompok nasionalis sayap kanan, termasuk penembakan pengacara HAM Stanislav Markelov tahun 2009.
Sebuah fakta muncul di media Rusia mengatakan, pelaku bukanlah seorang professional, terlihat dari cara pembunuhan yang amatir, diduga dilakukan oleh penjahat rendahan.
Nemstov ditembak 4 kali di punggungnya saat tengah berjalan bersama model Ganna Duritska. Peluru yang digunakan bermacam-macam dan dari beberapa pabrikan. Menurut surat kabar Kommersant, paling tua pelurunya dari tahun 1986.
Mengutip laporan polisi, media itu menyebut pembunuh diduga mengoleksi peluru itu dan menggunakan semuanya untuk membunuh Nemstov. Dari sini polisi menduga pelaku adalah kriminal kelas dua dengan persenjataan yang buruk.
Pistol yang digunakan, diduga adalah Makarov, jenis yang biasa digunakan oleh pasukan bersenjata Rusia. Kemungkinan lain, senjata pembunuh adalah senapan gas Izh yang dimodifikasi sehingga bisa mengunakan peluru tajam. Senjata modifikasi semacam ini pernah digunakan tahun 2006 untuk membunuh jurnalis Anna Politkovskaya.
Boris Nemstov tewas sekitar hampir tengah malam pada Jumat pekan lalu di jembatan tidak jauh dari Kremlin, Moskow. Puluhan ribu orang menghadiri belasungkawa wakil Boris Yeltsin pada tahun 1990an ini.
Nemstov dikenal sebagai penentang Putin, terutama dalam hal keterlibatan Rusia dalam perang di Ukraina. Tidak heran, spekulasi berkembang di masyarakat bahwa pemerintah Putin ada di balik pembunuhan tersebut.
Apalagi, pembunuhan itu terjadi dekat Kremlin yang dijaga ketat aparat. Ditambah lagi, tidak ada video CCTV yang merekam peristiwa yang terjadi hanya beberapa meter dari tembok Kremlin itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved