Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengatakan, dirinya akan meniru pengalaman dari China dan Brasil yang dinilai berhasil dalam pengentasan kemiskinan.
"Semangat yang kami ambil dari Brasil dan China adalah pentingnya pengelolaan data yang terintegrasi dan keterpaduan antar-lembaga untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia," kata Budiman Sudjatmiko dikutip Minggu (7/12/2024).
Menurut Budiman, China dan Brasil dianggap berhasil mengentaskan kemiskinan karena dua faktor utama. Yakni data tunggal dan perlindungan sosial.
"Berkaca dari pengalaman dua negara yang baru saja dikunjungi Pak Presiden Prabowo, yaitu China dan Brasil, dua negara itu adalah dua negara yang dianggap berhasil atau sukses mengentaskan kemiskinan," kata Budiman.
Budiman menyebut faktor pertama yakni data tunggal yang terintegrasi dan faktor lainnya adalah koordinasi yang solid antar lembaga pemerintah.
Kemudian faktor kedua adalah perlindungan sosial. Budiman mengatakan, ada cara dari masing-masing negara untuk mengurangi angka kemiskinan. Seperti Brasil yang mengandalkan perlindungan sosial.
Perlindungan sosial di Brasil itu berupa bantuan langsung tunai atau bansos, ini memberikan dukungan langsung terhadap masyarakat miskin.
Sedangkan China lebih fokus terhadap pemberdayaan ekonomi dan pembangunan rakyat dengan program yang mendorong tubuhnya ekonomi lokal.
"Mazhab pendekatan pengentasan kemiskinannya berbeda, tapi kenapa sama-sama sukses? Bukan karena soal pendekatannya berbeda, tapi mereka punya metode yang sama," kata Kepala BP Taskin.
"Metode yang apa? Data yang dipadukan jadi satu, tidak berserakan," ujar Budiman.
Budiman berharap dengan langkah tersebut kemiskinan di Indonesia bisa berkurang signifikan dalam waktu yang lebih cepat. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved