Aksi boikot para importir Indonesia sejak 6 April 2006 terhadap semua produk Australia hingga kini masih berlangsung. Namun, Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) belum menghitung besar atau jumlah nilai impor yang dihentikan tersebut.
“Boikot tersebut masih berjalan,” kata Ketua Umum GINSI, Amirudin Saud, Kamis (13/4). Keputusan Pemerintah Australia untuk memberi visa sementara selama tiga tahun kepada 42 dari 43 warga Indonesia asal Papua yang mencari suaka politik ke negara tersebut telah menimbulkan rasa kecewa terhadap Pemerintah Indonesia dan para importir ingin menunjukkan solidaritasnya kepada pemerintah. “Karena kami memiliki rasa nasionalisme maka kami memutuskan untuk memboikot seluruh produk Australia,” ujar Amirudin Saud.
Ia mengatakan ketentuan boikot tersebut akan tetap diberlakukan selama pemerintah Australia tidak mencabut atau membatalkan keputusannya itu. “Jika visa sementara itu memang baru dicabut tiga tahun lagi maka ketentuan boikot ini juga akan baru dicabut tiga tahun lagi," ungkapnya.
Impor Indonesia dari Australia pada tahun 2002 mencapai 1,5 miliar dollar AS yang naik menjadi 1,6 miliar dollar pada tahun 2003. Pada tahun 2004, angka impor itu naik lagi menjadi 2,2 miliar dollar dan terus bertambah menjadi 2,5 miliar dollar pada tahun 2005.
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor Australia. Salah satu mata dagangan utama Australia adalah gandum yang merupakan bahan utama pembuatan tepung terigu. “Para importir terigu di Solo dan Jawa Tengah lainnya akan mencari gandum dari Amerika Serikat untuk menggantikan gandum dari Australia,” kata Amirudin.
GINSI mengharapkan Perdana Menteri John Howard mengkaji ulang pemberian visa sementara kepada puluhan warga Papua itu yang meninggalkan tanah leluhurnya dengan dalih terjadinya pembantaian atau pembunuhan besar-besaran terhadap warga Papua oleh aparat keamanan di Tanah Air. Padahal isu itu hanya isapan jempol belaka. “Kalau visa itu dicabut secepatnya, maka boikot ini juga akan dicabut secepatnya,” katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved