Bank Indonesia (BI) mewaspadai perlambatan ekonomi Tiongkok jika lebih rendah dari perkiraan semula, yakni 7,5%. Untuk itu BI sudah memperhitungkan perlambatan ekonomi Tiongkok tersebut.
“BI sudah melakukan antisipasi untuk menghadapi perlambatan ekonomi Tiongkok. Yang perlu diwaspadai jika perlambatan itu jauh di bawah 7,5%," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara kepada pers, Senin (07/04).
Menurut Mirza, penurunan ekspor yang diperkirakan akan terjadi akibat perlambatan ekonomi tadi itu juga telah dihitung BI. Pemerintah khususnya otoritas terkait diharapkan dapat mengantisipasi hal tersebut. "Hal itu kan kelihatan dengan harga-harga komoditas yang turun kan. Itulah dampaknya," kata Mirza.
Mirza mengatakan, meski Indonesia terdampak pelemahan tersebut namun BI mengapresiasi upaya Pemerintah Tiongkok yang menyuntikkan stimulus terhadap perekonomian. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemulihan.
Mirza berharap, tekanan yang memengaruhi ekonomi Indonesia bisa berkurang. "Lihat saja dampak kebijakannya. Apakah berhasil untuk menahan perlambatan itu," pungkas Mirza.
© Copyright 2024, All Rights Reserved