Kemarin, Selasa (11/03), terjadi insiden bentrokan di Jayanti, Timika, Papua. Dalam insiden tersebut dua warga Papua tewas tertembak anggota Brimob. Polisi menembak dua orang itu karena mereka berupaya menyerang barikade aparat.
Satu aparat yakni Briptu Eka terkena panah di leher dan dirawat di rumah sakit setempat. Sedangkan dua warga yang meninggal adalah JM dan TM. Mereka ditemukan setelah aparat menyisir lokasi bentrok.
Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Sulistyo Pudjo mengatakan, anggota Brimob terpaksa mengeluarkan tembakan karena massa berupaya menyerang dengan panah ke arah barikade Brimob.
"Panah bertebaran ke arah pos barikade yang dibuat oleh aparat keamanan, sehingga aparat mengeluarkan tembakan untuk membubarkan massa yang membahayakan," kata Sulistyo Pudjo.
Kejadian bentrok ini bermula pukul 06.00, ketika jajaran Polres Mimika dipimpin Kapolres AKBP Jeremia Rontini melakukan razia senjata dan alat perang suku di Sekitar Jayanti.
Razia senjata dilakukan lantaran sebelumnya ada perang suku dalam beberapa hari terakhir. "Sweeping itu sekaligus operasi penangkapan terhadap kepala suku kedua kubu yang berperang," kata Jeremia.
Saat digelar razia di rumah-rumah warga, polisi menemukan puluhan panah dan anak panah. "Razia lebih dulu dilakukan pada Suku Dani. Dari sana puluhan panah disita, selanjutnya ke Suku Moni juga ditemukan puluhan panah," jelas Pudjo.
Setelah melakukan razia, selanjutnya pasukan menuju Pos Barier yang terletak di antara dua kubu yang bertikai untuk beristirahat.
Tak berapa lama kemudian, pada saat anggota istirahat, ada seorang warga melapor ada warga Suku Moni yang ditemukan meninggal. Warga Moni lalu mengambil jenazah korban di lokasi penemuan sembari berkumpul.
Lalu, sesuai tradisi, suku Moni melempar panah ke arah suku Dani. Puncaknya, sekitar pukul 15.00 masyarakat Suku Moni menyerang posko tenda barier yang ditempati aparat, karena mereka beranggapan matinya seorang masyarakat Moni akibat senjata tradisional yang dilucuti oleh polisi.
Lantaran terancam, lalu anggota polisi mengeluarkan tembakan ke arah massa untuk menghentikan dan membubarkan mereka. "Setelah berhasil dibubarkan, ternyata ada dua warga yang tertembak," kata Pudjo.
Korban kemudian dievakuasi ke RS Timika untuk divisum. Situai saat ini sudah bisa dikendalikan.Tapi aparat tetap siaga dan waspada.
© Copyright 2024, All Rights Reserved