Presiden Prabowo Subianto diharap berhati-hati dengan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Bahlil Lahadalia. Sebab, Bahlil dengan terbuka mengungkapkan tentang partainya yang memperoleh kursi menteri hingga wakil menteri.
Permintaan hati-hati tersebut disampaikan pengamat politik Citra Institute, Efriza. Menurut Efriza pernyataan Bahlil cenderung tak menghormati Presiden Prabowo. Sebab Bahlil menyebut 8 kursi menteri dan 3 wakil menteri yang diperoleh Golkar merupakan hasil barter dengan jabatan Ketua MPR.
"Prabowo dan Gerindra memang mesti berhati-hati bekerjasama, berteman, juga mempercayai Golkar sebagai partai pendukung pemerintahan, dengan komunikasi politik yang dilakukan Bahlil tersebut," ujar Efriza, dikutip Jumat (25/10/2024).
Menurutnya, cara Bahlil mengungkap lobi-lobi politik partai Golkar dengan Partai Gerindra adalah hal yang tidak etis, meskipun belum diketahui kebenarannya. Sebab apa yang disampaikan Bahlil belum ada keterangan atau respon dari Partai Gerindra.
"Sifat keterbukaan Bahlil juga dapat sebagai peringatan dini, bahwa cerita Bahlil bukan menunjukkan Golkar dan Bahlil loyal kepada Partai Gerindra," ujar Efriza menambahkan.
"Tetapi keterbukaan informasi ini malah menunjukkan Golkar sedang mengkomunikasikan hal tersirat, bahwa partai yang dipimpin Bahlil lebih kuat daripada posisi Partai Gerindra yang merupakan partainya Prabowo," tambahnya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved