Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menginginkan Jakarta sudah menjadi kota cerdas atau smart city. Penggunaan smartphone memang memegang peranan penting untuk mewujudkan konsep smart city. Saat ini hampir sebagian besar warga DKI Jakarta telah menggunakan perangkat smartphone.
Menurut Ahok, saat ini hampir semua program Pemerintah Provinsi DKI telah disampaikan melalui internet. Program-program itu bisa dilihat jika warga bisa mengakses internet, salah satunya dengan menggunakan smartphone.
"(Jakarta) sudah jadi smart city kok sekarang, sudah pakai smartphone semua kan," kata Ahok, di Balaikota Jakarta, Jumat (05/12).
Ahok mengatakan, saat ini Pemprov DKI berupaya agar ke depannya jaringan internet level 4G dapat menjangkau semua wilayah yang ada di Jakarta. Untuk itu Pemprov DKI telah mengajak beberapa provider untuk bekerja sama.
"Kami ingin meningkatkan teknologi 4G supaya kecepatan lebih tinggi. Targetnya semua, seluruh Indonesia, 2019, Jakarta lebih cepat. Desember, Telkomsel mau launching 4G. Saya pun sudah ketemu Menkominfo," ucap dia.
Sebelumnya, saat peluncuran PetaJakarta.org, Selasa (2/12/2014), Ahok menyampaikan ingin keinginannya menjadikan Jakarta sebagai smart city pertama di Indonesia.
Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng sejumlah perusahaan teknologi dan memperluas kerja sama dengan Google. Ahok siap mengucurkan dana sebesar Rp3 miliar untuk membeli Google Enterprise.
"Murah, kami cuma habis Rp3 miliar, beli Google Enterprise. Kami update terus dari Google. Kita beli (Google) Map-nya itu Rp 3 miliar. Selamanya punya kita. Jadi, enggak ada lagi keluar duit. Semua aktivitas kelihatan semua," kata Ahok.
Ahok mengatakan, Jakarta akan menjadi smart city pertama di Indonesia. Sebagian besar area akan diliputi fiber optik. (Jaringan) 4G sudah akan mulai dan Jakarta juga akan dilengkapi banyak CCTV.
Ahok mengatakan, nantinya, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta diwajibkan "melek" smartphone dalam rangka mendorong Ibu Kota menjadi smart city. Para pejabat Pemprov DKI Jakarta juga diminta menggunakan aplikasi khusus dan harus melaporkan kegiatan mereka per hari.
Selain berfungsi sebagai alat merespons laporan warga secara real time, aplikasi juga memudahkan untuk melacak posisi para pegawai sehingga tak bisa mangkir dari tugas.
"Nantinya, semua aktivitas pegawai, ambulans, pemadam, alat berat kami, semua bisa di-tracking. Dia kerja di mana dan jam berapa. Masyarakat bisa bantu (pantau)," pungkas Ahok.
© Copyright 2024, All Rights Reserved