Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan, disharmoni antara Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dengan elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkesan semakin tebal.
Belakangan ini terjadi saling sindir antara Cak Imin dengan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
"Pernyataan Muhaimin mempertebal betapa PKB dan elite-elite PBNU memang tidak akur sejak awal. Bagi saya yang melihat dari jauh, pernyataan Muhaimin semakin menunjukkan disharmonisasi antara PKB dan PBNU," kata Adi Prayitno, Selasa (20/2/2024).
Adi mengatakan, sudah menjadi rahasia umum bahwa ada konflik hati dan konflik politik antara Cak Imin dengan PBNU.
"Jadi wajar kalau terjadi saling bantah-bantahan. Gus Ipul misalnya, mengatakan PKB saatnya kembali ke NU, karena PKB dinilai salah jalan ketika berkongsi dengan Anies, berkongsi dengan PKS, yang selama ini dinilai memiliki warna keagamaan berbeda dengan NU," jelas Adi.
Menurut Adi, pernyataan Gus Ipul sangat wajar agar PKB kembali ke jalan yang benar bersama kawan-kawan NU.
Namun ternyata Cak Imin tidak tinggal diam dan justru membalas dengan statemen-statemen yang cukup agresif dan cukup keras.
"Itu menegaskan bahwa antara PKB, Gus Muhaimin, dalam konteks ini dengan kawan-kawan PBNU, secara struktural memang berjarak. Ini akan memperpanjang konflik keduanya, konflik itu tidak bisa dihindari," pungkas Adi.[]
© Copyright 2024, All Rights Reserved