Kecelakaan penerbangan kembali mengagetkan Indonesia. Selasa (30/06) siang, pesawat Hercules milik TNI angkatan Udara (AU), jatuh di kawasan padat penduduk, di jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara. Sebanyak 101 penumpang dan12 kru pesawat menjadi korbannya.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya, pada Selasa, mengatakan, pesawat Hercules C130 dengan nomor penerbangan bernomor A-1310 itu jatuh, selang 2 menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo (dulu Bandara Polonia) pada pukul 12.08 WIB. Pesawat hendak menuju Tanjung Pinang dan akan melanjutkan ke beberapa pangkalan udara TNI AU lain untuk mengantar logistik.
Beberapa saat sebelum jatuh, pesawat yang dipiloti Kapten Pnb Sandy Permana dan copilot Lettu Pnb Pandu Setiawan dan Lettu Pnb Dian Sukma P itu sempat meminta ijin untuk kembali ke pangkalan (Return To Base/RTB). Namun, saat berbelok untuk kembali, pesawat kehilangan kendali. Duar. Pesawat meledak setelah menghantam beberapa bangunan di jalan Jamin Ginting itu.
Pasca kecelakaan ini, banyak pihak membicarakan tentang Hercules C130 tipe B ini. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Agus Supriyatna pun mengkandangkan seluruh hercules tipe ini, untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kasau menegaskan, meskipun pesawat jenis ini sudah berusia 50 tahun namun pesawat rutin mendapatkan perawatan dan laik terbang saat kecelakaan terjadi. Hercules memang menjadi andalan utama TNI selama puluhan tahun, terutama untuk mobilisasi prajurit dan logistik.
Melongok sejarahnya, Hercules C130 adalah sebuah pesawat terbang bermesin 4 turboprop. Pesawat ini lebih dikenal sebagai pesawat pengangkut militer di banyak bagian dunia. Hercules memiliki kelebihan, mampu mendarat dan lepas landas dari landasan pacu (runway) yang pendek atau tidak disiapkan.
Pesawat ini mulai dikembangkan pada awal tahun 1950 oleh pabrik pesawat terbang asal Amerika Serikat, Lockheed, untuk menunjang alat pengangkut taktis bagi Angkatan Udara AS (USAF).
Dua prototipe pertama diterbangkan pada pada tanggal 23 Agustus 1954, produksi pertama Hercules C-130A diterbangkan pada 7 April 1955 dan mulai diserahkan ke Angkatan Udara AS pada bulan Desember 1956.
Awalnya Hercules ditujukan sebagai pesawat pengangkut pasukan tentara dan kargo (barang). Namun sekarang ini, Hercules juga digunakan untuk berbagai macam peran, seperti pengangkut pasukan tempur (infantri), pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara dan ambulans udara.
Saat ini, sudah ada lebih dari 70 model Hercules yang diproduksi Lockheed, untuk berbagai macam penggunaan, termasuk beberapa model yang bersenjata. Pesawat ini digunakan di lebih dari 50 negara dan telah melayani penerbangan lebih dari 50 tahun. Jenis pesawat Hercules yang terakhir diproduksi adalah jenis C-130J yang mulai dipergunakan pada tahun 1998.
Keluarga Hercules C-130 telah menciptakan rekor yang bagus atas kehandalan dan daya tahannya, berpartisipasi dalam militer, sipil, dan bantuan kemanusiaan selama 5 dekade. Namun pesawat Hercules tak terlepas dari banyak kecelakaan fatal di beberapa negara pengguna, termasuk di Indonesia yang juga sebagai pemakai Hercules C-130.
© Copyright 2024, All Rights Reserved