Sebanyak 3 orang terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan petugas gabungan TNI-Polri di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (15/03) kemarin. Dari 3 orang tersebut, 2 diantaranya diduga adalah warga asing.
“Dua orang tersebut bukan WNI tetapi WN Uighur. Namanya ada di kertas, saya lagi ngumpulin anggota dulu," terang Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi kepada pers, Rabu (16/03).
Kapolda mengatakan, keduanya diduga sudah bergabung dengan kelompok Abu Wardah alias Santoso sejak 2 tahun lalu. "Mereka sudah sekitar 2 tahun ikut kelompok Santoso di atas (pengunungan) sana," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan, total ada 3 orang terduga anggota kelompok Santoso yang tewas dalam baku tembak tersebut.
Ia menyebut, 2 jenazah ditemukan di lokasi baku tembak Selasa pagi. Sementara seorang lainnya ditemukan di sungai pada sore harinya. "Dari ciri kulitnya putih, mungkin dari suku Uyghur. Tapi masih diidentifikasi apakah dugaan itu benar," kata Anton.
Jika benar ada orang asing tergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah, kata Anton, maka semakin kuat dugaan polisi soal keterkaitan kelompok itu dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Artinya ini jaringan bukan hanya nasional tapi internasional," kata Anton.
Saat ini Polri tengah menggelar operasi Tinombala untuk mengejar Santoso. Buronon teroris paling dicari itu belum juga tertangkap meski operasi Camar Maleo sudah diperpanjang beberapa kali sepanjang tahun lalu dan dilanjutkan dengan operasi Tinombala.
© Copyright 2024, All Rights Reserved