TNI Angkatan darat meluncurkan 15 alat pertahanan buatan dalam negeri yang merupakan hasil riset bekerjasama dengan Universitas Surya. Alat pertahanan ini beragam, mulai dari pesawat tanpa awak (drone) hingga motor yang bisa berubah bentuk dan terbang bak robot transformer.
Alat-alat canggih tersebut dipamerkan di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (07/04). Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Budiman meluncurkan alat-alat pertahanan ini di depan Pangdam se-Indonesia melalui teleconference.
“Riset ini pada akhirnya digunakan untuk kemandirian bangsa dan negara, sebab ada yang langsung berguna sebagai alat pertahanan negara. Kemudian dapat bermanfaat untuk negara dan masyarakat. Dengan hasil dari riset ini, kita bisa menghemat pengeluaran negara karena tidak perlu membeli alat dari luar," ujar Budiman dalam sambutannya.
Budiman memaparkan beberapa hasil riset itu antara lain Open Base Transceiver Station (BTS), radio VHF, Battle Management System (BMS), peralatan konversi BBM ke BBG, GPS tracking system, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Autopilot alias Drone, simulasi menembak dengan laser gun, jammer perusak sinyal, alat pengendali senjata jarak jauh hingga Roadble Grycopter yaitu motor yang bisa terbang seperti helikopter. “Dana dalam riset ini sebesar Rp31 miliar untuk 15 riset, dana yang digunakan dari APBN jumlahnya hanya kecil," ujar dia.
Sedangkan pendiri Universitas Surya, Prof Yohanes Surya, mengatakan riset ini adalah hasil karya dari ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang dipanggil pulang kampung.
“Ilmuwan kita bisa bersaing dengan negara lain. Ilmuwan hebat kita di negara lain kita panggil pulang, sehingga kita tidak perlu takut. Kita sudah sejajar dengan negara lain," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved