Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengaku miris karena masih ada Puskesmas yang tak punya dokter umum. Temuan itu menurutnya paling banyak terjadi di Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK).
"Kita juga miris, masih ada Puskesmas-Puskesmas yang tidak ada dokternya di DTPK," kata Dante di Pendopo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dikutip Sabtu (9/8/2024).
Di sisi lain, Danti juga mengakui ada juga Puskesmas yang sudah memiliki layanan sangat layak seperti rumah sakit.
Dante mengingatkan, penguatan pelayanan kesehatan primer seperti Puskesmas hingga Posyandu sangat penting lantaran beban kesehatan masih tinggi, dan sebagian besar kematian di Indonesia sebenarnya dapat dicegah.
Padahal sejatinya Indonesia menurutnya perlu fokus pada upaya preventif dan edukasi ketimbang kuratif. Hal itu perlu dilakukan untuk menurunkan beban pembiayaan kesehatan di Indonesia yang masih tinggi.
"Jadi yang diobati adalah orang yang belum sakit supaya tidak sakit, dari pada membayar pembiayaan orang yang sudah sakit," kata dia.
Oleh sebab itu, Dante mengingatkan pentingnya pengimplementasian Integrasi Layanan Primer (ILP). Ia mengatakan hingga saat ini, baru sekitar 2.200 Puskesmas yang telah menjalankan ILP.
ILP menurutnya adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan akses, kualitas, dan keterpaduan layanan kesehatan di tingkat primer. Kemudian juga memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Dante pun berharap nantinya fasilitas kesehatan primer dapat diakses masyarakat lebih mudah, layaknya masyarakat mengakses mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
"Mesin ATM itu jumlahnya di seluruh Indonesia ada 300 ribu mesin ATM. Masyarakat itu gampang kalau mengambil uang ke mesin ATM-ATM. Bahkan sampai desa-desa ada mesin ATM," ujar Dante.
"Di mana fasilitas kesehatan yang jumlahnya ada 300 ribu? yaitu ada di Posyandu," imbuhnya.
Sebab menurut Dante, fungsi Posyandu masa kini tidak seperti dahulu yang hanya melayani vaksinasi dan hanya terkait penanganan kesehatan bayi.
Namun Posyandu kini menurutnya sudah berubah menjadi layanan preventif dan juga edukasi. Pun ada Posyandu untuk warga remaja, dewasa, hingga lanjut usia.
"Jadi kita kalau mau melakukan edukasi kesehatan, salah satunya adalah harus menggandeng Posyandu. Puskesmas tidak bisa sendiri," ujarnya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved