Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Sunaryo kembali menegaskan, pesawat Malaysian Airlines MH370 yang diduga jatuh di Samudera Hindia, tidak melintasi zona udara Indonesia. Pesawat berisikan 290 penumpang tersebut tidak pernah terdeteksi radar Indonesia.
“MH370 cukup lama dibahas. Menurut pengamatan belum ditemukan. Pada prinsipnya kita TNI tidak menangkap (sinyal MH370)," terang Wakasau Marsekal Madya TNI Sunaryo kepada pers di sela upacara gladi resik HUT TNI AU di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (07/04).
Meski begitu, Wakasau menegaskan, pihaknya tetap membantu pencarian pesawat yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu dan menerima negara lain yang ingin melintas di zona udara Indonesia guna melakukan pencarian.
Tentunya harus mengajukan perizinan terlebih dahulu. Kalau mengajukan izin sudah disampaikan memberi perizinan. Dengan prosedur yang berlaku," jelasnya.
Saesuai prosedur, jika terdapat pesawat asing yang terdeteksi radar masuk zona udara Indonesia, maka anggota radar militer AU akan berkoordinasi dengan Air Traffic Control (ATC). Jika pihak ATC menyampaikan tidak terdapatnya penerbangan dengan flight number tersebut saat itu, maka pihak TNI AU akan melakukan identifikasi visual dengan mengirimkan dua pesawat identifikasi guna mengimbau kepada pesawat asing itu untuk turun dengan dikawal.
Apabila pesawat asing tersebut melakukan perlawanan saat dikawal menuju landasan, maka pihak AU berhak untuk langsung menembak pesawat asing tersebut.
Kemarin, seorang pejabat senior di pemerintahan Malaysia menyatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 memang tidak terbang di zona udara Indonesia. Pesawat itu terbang di sekitar zona udara. Diduga, jalur penerbangan yang dipilih sengaja dipilih agar tidak terdeteksi oleh radar.
Dilansir dari CNN, Minggu (06/04), pejabat senior Malaysia tersebut mengatakan bahwa detail terbaru telah ditambahkan pada jalur penerbangan yang dikalkulasikan oleh investigator.
Setelah meninjau rekam jejak data radar dari negara-negara tetangga, para pejabat menyimpulkan bahwa MH370 berbelok ke utara Indonesia sebelum mengarah ke selatan menuju Samudera Hindia bagian selatan.
Jalur itu berada di sekitar Indonesia, namun pesawat tidak terbang di atas wilayah udara Indonesia. Menurut sumber tersebut, MH370 kemungkinan sengaja diterbangkan sepanjang rute yang dirancang untuk menghindari deteksi radar.
Petunjuk terbaru dalam pencarian MH370 adalah 2 sinyal yang dideteksi oleh kapal milik China, Haixun 01, di Samudera Hindia. Sinyal yang pertama dideteksi pada Jumat (04/03) dan yang kedua pada Sabtu (05/04), keduanya hanya berjarak 2 km. Sebanyak 10 pesawat militer, 2 pesawat sipil, dan 13 kapal telah ditugaskan untuk membantu pencarian pesawat tersebut. Armada tersebut menelusuri area perairan seluas 217 ribu kilometer persegi yang berjarak 1.700 kilometer barat Perth, Australia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved