Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi) meminta maaf secara terbuka kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Permintaan maafnya itu, terkait dengan pernyataannya yang mengusulkan SBY menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pilpres 2014.
Politisi yang akrab disapa Romi itu menyatakan, usulan tersebut tidak bermaksud mengolok-olok. "Saya juga meminta maaf secara pribadi kepada Pak SBY apabila wacana yang saya gulirkan menimbulkan kesan mengolok-olok atau melecehkan jabatan presiden, yang sejak semula hal tersebut sama sekali tidak diniatkan," ujar Romi, kepada pers, Minggu (27/4).
Romi mengatakan, jika ada penilaian negatif yang terus melebar di dunia maya, hal itu di luar kendalinya. Romi juga menyampaikan terima kasih atas tanggapan yang disampaikan SBY menyusul usulannya tersebut.
Pada Jumat (25/04) malam, SBY mengambil sikap terkait usulan agar dirinya maju sebagai cawapres melalui tayangan video di Youtube berjudul Tanggapan Presiden SBY atas usul "SBY sebagai Cawapres". SBY menegaskan tidak berminat lagi maju dalam Pilpres 2014.
SBY menegaskan, seandainya dirinya bisa maju untuk kali ketiga di Pilpres dan tidak dilarang konstitusi dan undang-undang yang berlaku, maka ia pun tetap mengatakan tidak akan maju lagi.
Usulan beberapa pihak yang menginginkannya maju menjadi cawapres pada Pilpres 2014 adalah aneh. Ada pihak-pihak tertentu yang bertujuan ingin memperolok-olok, melukai hati dan melecehkan dirinya dengan usulan cawapres tersebut. Namun selain itu, lanjut SBY, ada juga yang melontarkan gagasan itu dengan serius, tanpa ada niatan menghina.
Selain Romi, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sudah sejak jauh-jauh hari mengusulkan agar Presiden SBY menjadi cawapres untuk Pilpres 2014. Anas yakin siapapun capres yang menggandeng SBY sebagai cawapres akan terpilih.
© Copyright 2024, All Rights Reserved