Pelaksanaan Ujian Nasional SMA dan SMK tahun ini, tetap diwarnai bocornya naskah ujian. Di Medan, Sumatera Utara (Sumut) indikasi kebocoran soal itu, diungkapkan Komunitas Air Mata Guru (KAMG). LSM pemerhati pendidikan ini bahkan sudah melapor ke Kementerian Pendidikan Nasional.
Koordinator Komunitas Air Mata Guru, Denny Boy Saragih mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan di Sekretariat KAMG Jalan Sei Merah, Medan, Senin (22/03).
Denny merinci bentuk kecurangan itu. Di antaranya, meliputi soal ujian yang sudah beredar sehari sebelum pelaksanaan. Lalu, kunci jawaban beredar lewat pesan singkat di handphone (SMS) di kalangan siswa. Ia memperkirakan kecurangan tersebut mencakup hampir seluruh sekolah yang menyelenggarakan UN di Ibu Kota Sumut itu.
Temuan KAMG, antara lain kebocoran soal mata pelajaran Biologi dan Sosiologi. Barang buktinya, berupa jawaban materi soal sehari sebelum pelaksanaan UN 2010. Temuan ini kemudian dicocokkan dengan lembar soal hari ini. Hasilnya sama persis untuk seluruh mata pelajaran.
Denny mengungkapkan, pihaknya memperkirakan sekitar 90 persen terjadi kebocoran soal ujian di Medan. Di Sumatera Utara secara keseluruhan, ia menyatakan lebih parah lagi. Karena, pengawasannya lebih jelek. "Masalah ini kami tindaklanjuti dan sudah dilaporkan ke Kementerian Pendidikan Nasional."
Beberapa kasus yang ditemukan KAMG, ujar Denny, antara lain kebocoran soal mata pelajaran Biologi dan Sosiologi. Barang bukti yang mereka dapatkan berupa jawaban materi soal sehari sebelum pelaksanaan UN ini. Temuan ini kemudian dicocokkan dengan lembar soal yang hari ini. Hasilnya sama persis untuk seluruh mata pelajaran.
Di Bali, pelaksanaan UN diwarnai tertukarnya soal ujian di Kabupaten Karangasem. Wajar kalau Bupati I Wayan Gredeg gerah. Soalnya, ia mengkhawatirkan hal itu memengaruhi mental siswa saat ujian berlangsung. Soal Bahasa Indonesia tertukar dengan Bahasa Inggris terjadi di SMA 1 Karangasem, SMA 1 Bebandem, dan SMA PGRI Karangasem.
Gredeg sangat menyayangkan kejadian, di luar kewenangan pelaksana ujian di daerah untuk mengantisipasinya. Ia pun khawatir kericuhan itu memengaruhi mental siswa saat menjalani UN.
"Kejadian ini dicatat di berita acara. Waktu yang tersita karena persoalan ini, dikompensasikan ke waktu ujian mereka, Siswa mendapatkan waktu tambahan," kata Gredeg kepada wartawan, Senin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved