TNI berkomitmen mengamankan kawasan Selat Malaka dari ancaman pelaku teror. Untuk itu, mereka tak henti bersiaga untuk menghadang ancaman di selat yang tergolong ramai itu. TNI berharap dapat memutus jaringan teroris beserta fasilitas mereka di sana.
"Kami berusaha memutus Jalur Selat Malaka untuk kepentingan para teroris," kata Kapuspen TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen dalam acara ramah tamah jajaran pejabat Puspen dengan wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (21/03).
Pada kesempatan itu, Sagom menjelaskan arti bersiaga bukan berarti berdiam di tempat. Menurut dia, TNI AL telah meningkatkan frekuensi patroli, begitu juga dengan patroli bersama negara sahabat, Singapura dan Malaysia. Selain itu pasukan teror milik TNI AL pun siap diterjunkan pada kesempatan pertama.
Sagom menyebutkan bagaimana kesiagaan, dan keterampilan para personel antiteror dalam berlatih di kapal tanker, ataupun oil rig. Jika kita aplikasikan, kata dia, betapa dahsyatnya aksi penindakan teror di Indonesia. Hal itu diharapkan dapat memberi rasa nyaman di kawasan Selat Malaka di masa-masa mendatang.
Meski begitu, pihak Mabes TNI belum mendapat laporan apapun terkait adanya aksi membahayakan di Selat Malaka. Sagom mengatakan kita patut bersyukur tidak ada teror di Selat Malaka, yang menandakan situasi dan kondisi tetap aman, dan terkendali.
© Copyright 2024, All Rights Reserved