Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau memastikan akan membuka pintu bagi para imigran. Langkah ini dilakukan menyusul larangan masuk bagi warga Muslim yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Bagi Anda yang lari dari penyiksaan, teror dan perang; Kanada akan menyambut Anda apa pun keyakinanmu. Keragaman adalah kekuatan kami #WelcomeToCanada," kicau Trudeau di akun Twitternya dalam bahasa Inggris dan Prancis, seperti dilansir Time, Minggu (29/01).
Kicauan dari Trudeau ini hanya berselang sehari, setelah Trump meneken surat perintah yang akan memberlakukan larangan bagi semua warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim untuk masuk ke Negeri Abang Sam. Perintah Trump memastikan para pengungsi dihalangi dari Amerika Serikat terhitung 120 hari ke depan. Larangan serupa juga berlaku bagi warga dari tujuh negara Muslim yakni Iran, Irak, Libya, Somalia, Suriah dan Yaman selama tiga bulan mendatang.
Sejak aturan ini diteken, sejumlah pendatang dari negara-negara tersebut dilarang turun dari pesawat setibanya di Amerika Serikat. Bahkan aturan ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki kewarganegaran ganda AS dan tujuh negara dalam daftar.
Namun sikap Trudeau terhadap imigran sangat berbeda dibanding Trump. Kanada memastikan akan membuka pintu bagi 300 ribu imigran yang memasuki negara tetangga AS itu selama 2017. Berdasar sensus 2011, satu dari lima warga Kanada lahir di luar negeri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved