Sebanyak 5 anggota kelompok militan Abu Sayyaf disebut tewas dalam operasi yang dilancarkan militer Filipina. Salah satu diantaranya adalah warga negara Indonesia.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana kepada AFP, Sabtu (28/01), mengatakan, WNI tersebut diketahui memiliki nama samaran Mohisen. Ia dan 4 anggota Abu Sayyaf lainnya tewas dalam sebuah serangan udara pada Rabu (25/01) lalu ini di wilayah pegunungan Butig, sekitar 800 kilometer selatan Manila.
Delfin mengatakan, salah satu pemimpin Abu Sayyaf yang paling dicari, Isnilon Hapilon, juga ikut terluka dalam serangan tersebut. "Sampai Jumat, Hapilon masih dikawal dan diangkut oleh empat orang dan bergerak ke arah timur laut dari Butig," terang dia.
Hapilon merupakan teroris yang masuk daftar hitam Amerika Serikat. Ia didakwa Washington terlibat dalam penculikan 3 warga AS di FIlipina pada 2011 silam.
Hapilon dan kelompoknya memenggal salah satu tawanan tersebut di markas mereka yang berlokasi di Pulau Basilan.
Salah satu sandera berhasil selamat pada 2002, meski seorang sandera lainnya tewas dalam baku tembak antara tentara dan kelompok tersebut selama operasi penyelamatan.
Hapilon menjadi buronan dengan nilai US$5 juta hadiah bagi pihak yang berhasil menangkapnya.
Abu Sayyaf merupakan jaringan militan yang berdiri sekitar 1990-an dengan dana bantuan dari Al-Qaidah. Kelompok ini juga kerap mengumpulkan dana jutaan dolar dari hasil pembajakan kapal asing dan penyanderaan awak buahnya di sekitar perairan Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved