Tim penjaringan Golkar untuk Pilkada yang terdiri dari kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono akhirnya berhasil menyepakati nama-nama calon di saat-saat terakhir pendaftaran. Dari kesepakatan itu, Golkar tidak mencalonkan nama di 7 daerah. Sedangkan 43 daerah lainnya tidak berhasil ditetapkan karena persoalan waktu.
Hal itu disampaikan anggota Tim Penjaringan dari kubu Ical, Nurdin Halid dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (28/06). "Kita telah berhasil menetapkan di 219 daerah, 7 daerah tidak bisa mencalonkan. Yang tidak berhasil ditetapkan sebanyak 43 daerah karena persoalan waktu," ujar Nurdin.
Jumpa pers itu juga dihadiri oleh Ketua Tim Penjaringan dari kubu Ical, MS Hidayat dan anggota Theo Sambuaga. Kubu Agung Laksono yang hadir hanya Ketua Tim Penjaringan yaitu Yorrys Raweyai.
Dijelaskan, dari 219 calon yang sudah disepakati, masih ada 26 calon yang berita acaranya belum ditandatangani. Padahal, hari ini adalah hari terakhir pendaftaran.
Nurdin menyebut, penjaringan ini sudah dimulai dari tingkat paling bawah hingga ke pusat. Tim juga menyeleksi lewat berbagai kriteria mulai dari objektif hingga subyektif.
"Objektif berdasarkan UU Pilkada dan AD/ART. Subjektif berdasarkan apakah dia kader Golkar, kriteria PDLT, serta kemampuan untuk menang. Kalau tidak ada calon dari Golkar, kita ambil yang lain," jelas dia.
Sementara itu, Yorrys Raweyai mengungkapkan bahwa tim penjaringan berusaha untuk tetap objektif dengan melibatkan lembaga survei. Seleksi dikebut siang malam untuk menyepakati calon. "Hari Senin subuh kita hentikan sementara. Hari ini, kita ambil kesepakatan karena sore pendaftaran ditutup," tandas Yorrys.
© Copyright 2024, All Rights Reserved