Saat ini, terpantau sekitar 138 titik api (Hotspot) yang menyebar di beberapa provinsi di Indonesia. Hotspot itu di sebagian daerah telah menyebabkan kabut asap yang mengganggu aktivitas warga karena polusi udara dan terbatasnya jarak pandang.
“Titik api terbanyak terdapat di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, ada sekitar 46 titik api di sana," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho kepada pers di Jakarta, Rabu (10/09).
Titik api lainnya di Kalimantan Barat ada 27 titik, Kalimantan Tengah ada 19 titik, Kalimantan Selatan ada 16 titik, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan ada 5 titik. Selanjutnya di Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah ada 4 titik, Jawa Timur ada 3 titik, Riau ada 2 titik, sedangkan Aceh, Lampung serta Bali tercatat 1 titik api.
Sutopo menambahkan, hasil pemantauan titik api ini dilakukan oleh pihak BNPB pada Senin (08/09) lalu dengan menggunakan setelit NOAA18 dan terlihat ada 15 provinsi dengan 138 titik api/hotspot. “Kami selain melakukan pemantauan melalui setelit NOAA18, juga melakukan monitoring untuk dilakukan observasi hotspot melalui pemantauan data Modis," ucapnya.
Ditambahkan, saat ini sejumlah provinsi sedang melakukan penanggulangan terhadap kebakaran hutan maupun lahan yang terjadi di daerah mereka masing-masing. Seperti di Provinsi Kalimantan Barat telah menyiapkan Mist Generator milik BPPT sebanyak 6 unit semua telah dioperasikan dan terpasang di beberapa titik di area hotspot.
“Semua provinsi telah melakukan upaya penanggulangan terhadap adanya titik api di daerah masing-masing dan semoga kebakaran hutan ini cepat ditanggulangi hingga tuntas," tuturnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved