Populi Center merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas partai politik di Indonesia. Dari survei tersebut, partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada diurutan pertama disusul Golkar dan Gerindra.
Peneliti Populi Center, Hartanto Rosojati, Rabu (28/02), menjelaskan survei ini digelar di 34 provinsi di Indonesia pada 7-16 Februari 2018. Ada 1.200 responden yang diwawancara dengan dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan survei-survei sebelumnya, sejumlah parpol mengalami dukungan yang fluktuatif. Namun, di tengah naik turunnya dukungan tersebut, PDIP dinilai sebagai partai yang paling mendapat insentif elektoral terbesar.
“Untuk partai politik selain PDIP, tren dukungan masih dalam rentang margin of errornya artinya dapat dikatakan tidak ada perubahan signifikan/stagnan," ujar Hartanto.
Dalam survei ini, PDIP dipilih 28,6 persen responden, disusul Partai Golkar 10,7 persen, dan Partai Gerindra 10,2 persen. Posisi Gerindra turun satu tingkat dibanding survei yang digelar di Desember 2017 lalu, dimana elektabilitasnya mencapai 12,2 persen.
Adapun peringkat keempat diduduki PKB yang meraih 7,9 persen, disusul PPP dengan angka 4,3 persen, Nasdem NasDem 4,1 persen dan Perindo 3,9 persen.
Sementara Partai Demokrat berada di peringkat 8 dengan 3,1 persen, disusul PKS 2,8 persen,. PAN 1,5 persen. Sementara Hanura, PBB dan PSI dan Berkarya tidak sampai 1 persen.
Menariknya, jumlah responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab masih sangat tinggi yakni 21,8 persen.
Hartanto menyebut magrin of error survei +- 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Proporsi gender dalam survei ditentukan 50:50.
Survei dilakukan di 120 kecamatan dengan setiap kelurahan dipilih 10 responden dari dua RT. Besaran sampel tiap wilayah dialokasikan sesuai dengan proporsi populasi dari data sensus BPS.
© Copyright 2024, All Rights Reserved